Hitam putih dari Ilford
Armahedi Mahzar (c) 2010
Saya teringat film dokumenter Indonesia tentang bagaimana fotografi digital pakai HP telah menggulung tikar nafkah para pemotret bayaran di taman-taman hiburan seperti Taman Mini. Begitu dahsyatnya kemajuan teknologi menggusur pengusaha-pengusaha yang mengandalkan teknologi yang ketinggalan zaman.
Kisah Baird Television Company pada notes sebelum ini merupakan contoh lain yang jadul. Tapi teknologi lama, tidak tergusur sama sekali tetapi mendapat tempat khusus atau "niche" dalam peristilahan pakar biologi. Organisme lama tidak punah dengan datangnya spesies organisme baru, mereka hanya dapat tempat baru. Berikut ini contoh bagaimana fotografi film membenahi sarangnya di belantara teknologi digital.
Penduduk Ilford boleh bangga karena televisi pertama dikembangkan John Logie Baird di tanahnya. Tapi mungkin dia juga akan lebih berbangga karena di tahun 1879 seseorang bernama Alfred Hugh Harman membuat plat fotografi memakai nama perusahaan bernama Britannia Works. Kemudian perusahaanya maju menjadi perusahaan terbesar di Ilford sehingga mengambil nama Ilford Limited sebagai nama perusahaannya di tahun 1902 dengan logo , kendati Dewan Kota berkeberatan.
Pada tahun itu Ilford Limited mulai memproduksi kertas film, developer dan kamera 'kotak'. Industri itu bergerak maju sehingga sanggup memproduksi bermacam jenis kamera yang canggih-canggih.. .Bahkan pada tahun 1948, Ilford menghadiahi Princess Elizabeth sebuah kamera seri 1 Advocate yang belum pernah dipasarkan.
Pada tahun 1976 pabrik Ilford Ltd. di Ilford, Essex, ditutup dan kantornya pindah ke Basildon site, yang sebelumnya hanya digunakan untuk memproduksi larutan kimia bagi pemrosesan foto berwarna. Pabrik di Ilford telah diratakan dengan tanah dan kini di atasnya dibangun sebuah supermarket Sainsbury dan lapangan parkirnya yang tak jauh letaknya dari rumah anak saya sekarang.
Pada bulan Januari tahun 1979 harga perak £3 per ounce (28.3grams); sedangkan pada bulan January 1980 harganya naik menjadi £23 per ounce. Grup Ilford Group pun merugi sehingga perlu direstrukturisasi.
Tahun 2000 Ilford Imaging merayakan ulang tahun ke 125 namun bangkrut seperti yang ditulis oleh The Times pada tanggal 24 Agustus
"The move follows a 26 per cent plunge in sales at the UK division in the first seven months of this year, blamed on falling demand for black and white pictures and a surge in the popularity of digital imaging.Begitulah tragedi teknologi revolusi digital yang menggulung produsen kamera fotografi analog. Namun pada 13 Juli, pabrik kertas Oji Paper berumur 130 tahun yang basisnya di Tokio membeli bagian Swiss dari Ilford Imaging Group yang memproduksi mayoritas produk inkjet serta kertas-kertas foto merek Prntasia papers. Sementara itu pabriknya di Inggris di Moberley, Cheshire, tetap bekerja di bawah kepemilikan Jepang. Pada bulan September 2005, Ilford memproduksi kamera terahirnya.
The UK division employs 740 people at Mobberley in Cheshire, where it principally manufactures black and white supplies.
Mark Byers, head of recovery and reorganisation services at Grant Thornton, which is handling the receivership process, said that it planned to analyse the traditional photographic business with a view to selling it as a going concern.
The company, which was bought by Doughty Hanson, the private equity company, for £85 million in 1998, also said that it planned to sell its Swiss business, which develops and manufactures digital inkjet products. The Swiss division continues to trade normally and is not in any form of insolvency. Mr Byers said the division had a large market share and the potential for further growth.
In the past four years Ilford said that it had managed to reverse a decline in sales by refocusing the business on digital photography products, with sales in the year to December 2003 hitting $233 million (£129 million), up from $210 million in 2002. Profit growth at the digital inkjet business has continued to accelerate, but the decline in the black and white photographic market has continued. This together with the weakness of the US dollar and a decision to reduce black and white film stock by many shops has led to losses"
Pada bulan December 2006, ILFORD Photo mengumumkan sebuah jasa baru yang menggabungkan senmua pengecer dan pemakai produk-produknya dalam satu operasi Direct2Dealer (D2D) memasarkan lebih dari 380 jenis produk ILFORD Photo. Kini Ilford Photo memberikan jasa pencetakan foto hitam putih lewat internet bagi foto-foto digital ke kertas foto yang berkualitas seni. Foto di awal artikel ini adalah salah satu contohnya.
Kesimpulan.
Perkembangan teknologi membuat teknologi lama mencari niche tersendiri untuk tetap bertahan hidup.
ILFORD photo sekarang dapat dilihat di http://www.ilfordphoto.com
No comments :
Post a Comment