Tuesday, April 21, 2015

Illuminati: Konspirator Real atau Perekat Imajinal

Illuminati:
Konspirator Real atau Perekat Imajinal
?

Pada suatu hari, seperti biasa saya memancing tautan dari sungai FB newsfeed dan dipasang di sungai timeline saya. Hari itu saya memasang tautan tentang pemblokiran beberapa situs Islam. Ternyata, tautan tersebut mengatakan bahwa hal itu membuktikan bahwa Jokowi itu antek komunisme dan neoliberalisme. Tentu saja saya tertawa terbahak-bahak. Bukannya komunisme itu lawan dari kapitalisme yang diusung neoliberalisme. Bagaimana mungkin Jokowi itu agen kedua isme yang saling bertentangan.

Tapi saya berhenti tertawa ketika tahu bahwa Adam Smith bapak kapitalisme pasar bebas dan Karl Marx bapak komunisme alias kapitalisme negara, kedua-duanya adalah tokoh yang berkaitan erat dengan Freemason/Illuminati. Smith adalah seorang freemason dari Skotlandia dan Marx membiayai gerakan sosialisme dengan dana dari Nathan Rothschild seorang tokoh Illuminati.

Bahkan, revolusi kapitalisme Prancis dan Revolusi Sosialisme Rusia konon ceritanya adalah hasil rekayasa Illuminati. Dan Illuminati itulah yang membuat organisasi zionisme bapak negara Israel modern. Lebih seru lagi, Ikhwanul Muslimin itu diceritakan sebagai bikinan Illuminati di Mesir.

Jadi tampaknya Illmuninati itu merupakan perekat dua pihak yang bertentangan. Mungkin tidak benar, tetapi itulah yang ada dalam imajinasi kolektif manusia modern. Di abad ke-21 ini Illuminati dikaitkan dengan ET reptilian Draco dari konstelasi Orion yang intervensi lewat peradaban Babilonia yang merupakan cikal bakal Illuminati di zaman dahulu kala.

Bahkan, konon perang Armageddon di masa depan adalah rekayasa Illuminati. Pokoknya Illuminati adalah organisasi rahasia yang jadi kambing hitam imajiner kekacauan di muka bumi. Mengapa demikian? Karena mereka pemuja Lucifer alias Iblis pemberontak terhadap dominasi Tuhan Maha Pencipta Sekalian Alam.

Bagi saya teori konspirasi adalah mitografi tatar pertama. Illuminati adalah mitografi tatar kedua. Tatar ketiga adalah ET/UFO. Tatar keempat adalah kembara kala alias time travel. Tatar kelima adalah realitas multidimensi. Semua mitografi itu ditulis secara aktif oleh jurnalis-jurnalis internet secara berkesinambungan.

Mitografi, menurut pandangan saya, adalah kelanjutan dari imagologi media elektronik di era telekomunikasi pada era internet masa kini. Akan tetapi, ketika saya cari Mythography di Google, ternyata mitografi sudah ada pada waktu manusia bisa melukis di dinding-dinding gua. Jadi mitografi bukan hal yang baru, tetapi sesuatu yang bertransformasi sesuai dengan kemajuan teknologi media informasi. Dulu di gua-gua, sekarang di server-server internet.

Saya tadinya tak percaya akan Illuminati, tapi kemudian saya baca laporan mantan anggotanya Wes Penre yang jadi mitografer di Internet  dan seorang lagi anggotanya di Itali yang membelot, Leo Zagami, yang situs webnya sekarang ditutup, tetapi wawancaranya ada di sini dan di sini .

Dengan demikian, kemungkinan sangat besar Illuminati itu memang ada, sekurang-kurangnya memang ada dalam imajinasinya para mitografer di mayantara. Oleh karena itu, saya pun mencari data di Wikipedia dan ternyata memang pernah ada.

Faktanya Bavarian Illuminati adalah sebuah organisasi rahasia yang didirikan pada tanggal 1 Mei 1776 oleh Adam Weishaupt   (1748–1830), sebagai seorang  profesor Canon Law dan Filsafat Terapan di Universitas Ingolstadt sebagai pesaing dari Freemasonry organisasi rahasia lain yang menurutnya mahal. Umur Illuminati tak lah panjang karena pada tahun 1784 bersama Freemasonry dibubarkan oleh pemerintah Bavaria, dan Weishaupt ditahan di Gotha di Jerman. Dalam penjara  dia menulis sejumlah buku diantaranya adalah  "A Complete History of the Persecutions of the Illuminati in Bavaria" (1785), "A Picture of Illuminism" (1786), "An Apology for the Illuminati" (1786) dan "An Improved System of Illuminism" (1787). Weishaupt wafat pada tahun 1811.

Adalah John Robison yang menulis buku "Proofs of Conspiracy against All Governments and Religions" pada tahun 1798 yang mengaitkan Illuminati dan Freemasonry sebagai dalang konspirasi. Dia menulis
"The Association of which I have been speaking, is the Order of ILLUMINATI, founded in 1775, by Dr. Adam Weishaupt, professor of Canon law in the university of Ingolstadt, and abolished in 1786 by the Elector of Bavaria, but revived immediately after, under another name, and in a different form, all over Germany. It was again detected, and seemingly broken up; but it had by this time taken so deep root that it still subsists without being detected, and has spread into all the countries of Europe. It took its first rise among the Free Masons, but is totally different from Free
Masonry.

It was then discovered that this and several associated Lodges were the nursery or preparation-school for another Order of Masons, who called themselves the ILLUMINATED, and that the express aim of this Order was to abolish Christianity, and overturn all civil government."
Pada tahun yang sama ketika Illuminati didirikan, Amerika Serikat menyatakan kemerdekaannya dan Amerika menerbitkan uang kertas sendiri. Di bagian depan uang kertas 1 dollar ada gambar George Washington. Di bagian belakang ada gambar sebuah mata di bagian atas sebuah piramida sperti berikut 

Ada tiga belas lapis bata di bawah mata itu yang kemudian dikaitkan secara asosiatif dengan  13 keluarga penguasa di Barat. Keluarga-keluarga itu adalah yang

  1. Rothschild (Bauer)
  2. Bruce
  3. Cavendish (Kennedy)
  4. De Medici
  5. Hanover
  6. Hapsburg
  7. Krupp
  8. Plantagenet
  9. Rockefeller
  10. Romanov
  11. Sinclair (St. Clair)
  12. Warburg (del Banco)
  13. Windsor (Saxe-Coburg-Gothe)

Mengapa Rothschild dinyatakan sebagai puncak dari Illuminati? Karena keluarga bankir ini praktis menguasai Rusia, negara-negara Eropa dan Amerika seperti yang dibaca dalam situs web ini.

Di zaman modern, kelompok rahasia Illuminati mempunyai peran sentral dalam banyak buku fiksi seperti misalnya  The Illuminatus! Trilogy karangan Robert Shea dan Robert Anton Wilson. Mereka juga ada dalam buku Foucault's Pendulum   karangan Umberto Eco dan Angels and Demons   karangan Dan Brown. Dalam buku-buku ini Illuminati adalah perekat imajinal yang menjalin tokoh-tokoh yang diceritakan pengarangnya.

Namun banyak buku-buku non-fiksi  teori konspirasi menunjuk banyak peristiwa dunia dikendalikan dan dimanipulasi oleh sebuah  organisasi rahasia yang menamakan dirinya Illuminati.[29][30] Para penulis teori konspirasi mengaitkan banyak pemimpin terkemuka dunia sebagai anggota dari Illuminati, bahkan para presiden Amerika Serikat dianggap sebagai anggota kelompok rahasia ini. 

Mereka juga mengaitkan berbagai peristiwa besar sejarah dengan rekayasa Illuminati seperti misalnya pertempuran Waterloo, Revolusi Prancis dan peristiwa pembunuhan presiden John F. Kennedy hingga rencana makar komunis untuk membentuk Tata Dunia Baru melalui infiltrasi  industri film Hollywood.[33][34] Bahkan para teoritisi konspirasi itu menganggap Illuminati menyembah Iblis.

Dengan munculnya internet, muncul pula mitografer mayantara yang mengaitkan Illuminati dengan peradaban Babilonia dan makhluk-makhluk ekstraterestrial seperti misalnya  Mark Dice,  David Icke dan Texe Marrs. Untuk mengetahui betapa meluasnya mitografi Illuminati ini, kita cukup mengetikkan Illuminati pada mesin pencari Google. Pada detik tulisan ini dibuat Google menunjukkan ada 44 juta temuan.










Kartini dan Agus Salim

R.A.Kartini
dan
Haji Agus Salim


Di balik sumbangan besar pemikiran Haji Agus Salim untuk bangsa Indonesia, ada kecerdasannya yang luar biasa. Mohammad Natsir menyebut, kalau hendak menggunakan kualifikasi intelektual brilian pada salah satu putra Indonesia, maka yang paling pertama tepat ialah pada Haji Agus Salim.

Pada tahun 1891, ketika usia Agus Salim menginjak tujuh tahun, dimasukinya sekolah dasar Belanda, yaitu ELS (Europeesche Lagere Scholl) di Bukittinggi. Ketika Agus Salim duduk di bangku ELS, kecerdasan otaknya telah menarik perhatian guru-gurunya orang Belanda, rasa simpati mereka terlihat dengan permintaan ingin membina dan mengarahkan Agus Salim sepenuhnya baik di sekolah maupun di rumahnya.

Namun permintaan tersebut ditolak oleh kedua orang tua Agus Salim. Hanya diizinkannya ketika saatnya makan pagi, siang dan malam, ditambah waktu sesudahnya, boleh tinggal di rumah orang tuanya.

Pada usia 13 tahun, sesudah tamat dari ELS dengan gemilang (1898), Agus Salim berangkat menuju Jakarta melanjutkan sekolahnya. Dengan kapal laut ditinggalkannya kampung halaman, ayah ibunya, dan sanak familinya pergi merantau ke daerah seberang. Selanjutnya dimasukinya HBS (Hoger Burgelijke School),yaitu sekolah menengah Belanda di Jakarta.

Dalam tempo lima tahun, Agus salim selesai dan berhasil menempuh ujian di HBS (1903) dengan nilai terbaik sekaligus menjadi juara. Dia adalah siswa terbaik dari tiga HBS di Hindia Belanda ketika itu.

Saat itu dapat dikatakan hampir tidak ada anak pribumi yang duduk di bangku HBS, terkecuali dari Agus Salim dan P.A.Hoesein Djajaningrat (Doktor pertama di Indonesia), dan yang lain anak-anak bangsa Eropa. Kecerdasan otaknya yang luar biasa diakui oleh gurunya yang juga oleh sarjana-sarjana Belanda. Bahkan menurut ramalan-ramalan gurunya, kelak kemudian hari Agus Salim menjadi orang penting bagi bangsanya.

Sebenarnya Haji Agus Salim memiliki minat yang besar terhadap pendidikan tingkat selanjutnya. oleh karena itu ia berusaha mendapatkan beasiswa ke Negeri Belanda, bahkan ada yang menganjurkan supaya melanjutkan pendidikannya di STOVIA.

Tetapi semua usaha yang dilakukan itu mengalami kegagalan. Sehingga beritanya terdengar oleh Raden Ajeng Kartini (1879-1904), yang ditawari bea siswa ke negeri Belanda oleh pemerintah sbesar 4800 gulden pada tahun 1903. Menurut Kartini, dirinya tidak mungkin pergi sejauh itu karena adat budaya masyarakat bangsa timur belum memberikan keleluasaan terhadap kaum wanita. Begitu pula beliaupun tidak lama lagi akan melangsungkan pernikahannya.

Oleh karena itu sesudah dipertimbangkan masak-masak, maka Kartini memberikan saran kepada pemerintah agar supaya jatah bea siswanya dilimpahkan saja kepada Haji Agus Salim. Usul tersebut diterima oleh pihak pemerintah yang selanjutnya ditawarkan kepada Agus Salim.

Berikut ini adalah potongan surat RA Kartini kepada Nyonya Rosa Abendanon (suami Rosa adalah Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda dari tahun 1900-1905), tentang niatnya melimpahkan bea siswa kepada Haji Agus Salim. Surat Kartini ini dicuplik dari Buku Seratus Tahun Haji Agus Salim:

Saya punya suatu permohonan yang penting sekali untuk nyonya, tapi sesungguhnya permohonan itu ditunjukan kepada Tuan (Abendanon). Maukah Nyonya meneruskannya kepadanya? Kami tertarik sekali kepada seorng anak muda, kami ingin melihat dia dikaruniai bahagia. Anak muda itu namanya Salim, dia orang Sumatera asal Riau, yang dalam tahun ini mengikuti ujian penghabisan sekolah menengah HBS, dan ia keluar sebagai juara. Juara pertama dari ketiga-tiga HBS!

Anak muda itu ingin sekali pergi ke Negeri Belanda untuk belajar menjadi dokter. Sayang sekali, keadaan keuangannya tidak memungkinkan. Gaji ayahnya cuma F 150.-sebulan. Jika dikehendaki, rasanya mau dia bekerja sebagai kelasi di kapal, asal saja dia berlayar ke Negeri Belanda.

Tanyakan kepada Hasyim tentang anak muda itu. Hasyim kenal dia; pernah mendengar anak muda itu berbicara di Stovia. Nampaknya dia itu seorang pemuda yang hebat yang pantas diberi bantuan. Ketika kami mendengar tentang dia dan cita-citanya, muncul keinginan yang tak terbendung untuk melakukan sesuatu yang dapat meringankan bebannya.Teringat kami pada SK gubernemen tertanggal 17 Juni 1903. SK yang begitu didambakan sebelumnya tapi kemudian, ketika kami terima, dipandang dengan rasa pilu yang menyayat hati.

Apakah hasil usaha sahabat-sahabat mulia, buah harapan dan doa kami akan hilang lenyap saja,tak terpakai? Apakah tak mungkin orang lain menikmati manfaatnya? gubernemen menyediakan untuk kami berdua sejumlah uang sebesar 4800 gulden guna penyelesaian pendidikan kami. Apakah tidak bisa uang itu dipindahkan kepada orang lain yang juga perlu dibantu, mungkin lebih banyak kepentingan daripada kami! Alangkah indahnya andai pemerintah bersedia membiayai seluruh pendidikannya yang berjumlah kira-kira 8000 gulen. Bila tak mungkin, kami akan berterima kasih, seandainya Salim dapat menerima jumlah 4800 gulen yang disediakan untuk kami itu. Untuk sisa kurangnya kami dapat meminta bantuan orang lain.

Rupanya, Agus Salim menganggap cara yang demikian itu adalah penghinaan terhadap dirinya. Akhirnya tawaran itupun ditampiknya seraya mengatakan: "Kalau pemerintah mengirim saya karena anjuran kartini, bukan karena kemauan pemerintah sendiri, lebih baik tidak," dikutip dari buku Tokoh-tokoh Pemikir Paham Kebangsaan. Sejak peristiwa itu, diputuskannya minat untuk tidak melanjutkan sekolah.

sumber

R.A.Kartini Hamba Allah

R.A.Kartini
Hamba Allah


RA Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa.

Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Pernah suatu ketika, ia menuturkan kegalauannya kepada sahabatnya, Stella Zihandelaar. Surat yang bertanggal 6 November 1899, RA Kartini menulis;
-----

Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?

Alquran terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca.

Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya.

Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?

RA Kartini melanjutkan curhatnya, tapi kali ini dalam surat bertanggal 15 Agustus 1902 yang dikirim ke Ny Abendanon.

Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Al-Qur’an, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya.

Jangan-jangan, guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kitab ini teralu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya.

-----
Kalau membaca surat surat Kartini yang diterbitkan oleh Abendanon dari Belanda, terkesan Kartini sudah jadi sekuler dan penganut feminisme. Namun kisah berikutnya akan memberi informasi pandangan serta apresiasi Kartini pada Islam dan Ilmu Tasawuf.

***
Surat-surat RA Kartini yang notabene sudah diedit dan dalam pengawasan Abendanon yang notabene merupakan aparat pemerintah kolonial Belanda plus Orientalis itu.

Dalam surat-surat Kartini beliau sama sekali tidak menceritakan pertemuannya dengan Kiai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai Sholeh Darat. Alhamdullilah, Ibu Fadhila Sholeh, cucu Kiai Sholeh Darat, tergerak menuliskan kisah ini.

Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kiai Sholel Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya.

Kemudian ketika berkunjung ke rumah pamannya, seorang Bupati Demak, RA Kartini menyempatkan diri mengikuti pengajian yang diberikan oleh Mbah Sholeh Darat. Saat itu beliau sedang mengajarkan tafsir Surat al-Fatihah. RA Kartini menjadi amat tertarik dengan Mbah Sholeh Darat.

Kiai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kiai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.

Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.

Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kiai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kiai Sholeh.

“Kiai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” Kartini membuka dialog.

Kiai Sholeh tertegun, tapi tak lama. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kiai Sholeh balik bertanya.

“Kiai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Al Quran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku,” ujar Kartini.

Kiai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; “Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”

Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kiai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah. Kartini telah menggugah kesadaran Kiai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa.

***

Dalam pertemuan itu RA Kartini meminta agar Qur’an diterjemahkan karena menurutnya tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya.  Tetapi pada waktu itu penjajah Belanda secara resmi melarang orang menerjemahkan Al-Qur’an.

Mbah Sholeh Darat melanggar larangan ini, Beliau menerjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf “arab gundul” (pegon) sehingga tak dicurigai penjajah.

Kitab tafsir dan terjemahan Qur’an ini diberi nama Kitab Faidhur-Rohman, tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Kitab ini pula yang dihadiahkannya kepada R.A. Kartini pada saat dia menikah  dengan R.M. Joyodiningrat, seorang Bupati Rembang.  Kartini amat menyukai hadiah itu dan mengatakan:

“Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari  ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya,  sebab Romo Kiai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa  yang saya pahami.”

Melalui terjemahan Mbah Sholeh Darat itulah RA Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya yaitu:

Orang-orang beriman dibimbing Alloh dari gelap menuju cahaya (Q.S. al-Baqoroh: 257).

Dalam banyak suratnya kepada Abendanon,  Kartini banyak mengulang kata “Dari gelap menuju cahaya” yang ditulisnya dalam bahasa Belanda: “Door Duisternis Toot Licht.” Oleh Armijn Pane ungkapan ini diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang,” yang menjadi judul untuk buku kumpulan surat-menyuratnya.

Surat yang diterjemahkan Kiai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampir di setiap waktu luangnya. Namun sayangnya penerjemahan Kitab Faidhur-Rohman ini tidak selesai karena Mbah Kiai Sholeh Darat keburu wafat.

Kiai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual. Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah. Perhatikan surat Kartini bertanggal 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.

Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban.

Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan.


Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis;

Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disukai.

Lalu dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis;

Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah.

Sunday, April 12, 2015

Independence Day

Indepependence Day:
Awal Penelitian Mitografi

Armahedi Mahzar (c) 2015



Kemarin saya menonton di TVkabel film Independence Day yang telah saya tonton belasan tahun yang lalu di gedung bioskop pada masa internet belum bisa diakses di Indonesia. Dari sana, saya tahu Area 51 yang dalam film dinyatakan sebagai sebuah fasilitas rahasia militer Amerika tempat penyembunyian runtuhan piring terbang di Roswell pada tahun 1947 beserta mayat 3 alien yang diawetkan.

Konon, menurut film tersebut, Presiden AS pun tak pernah diberi tahu mengenai eksistensi fasilitas rahasia tersebut, sampai pada saat itu ketika bumi didatangi penyerbu dari ruang angkasa yang akan memusnahkan seluruh manusia dan menguras sumber daya alam yang dikandungnya. Berikut ringkas ceritanya.

Ringkasan Cerita Film


Pada tanggal 2 Juli, sebuah pesawat induk dari ruang angkasa selebar 500 km memasuki orbit Bumi dan menyebarkan beberapa lusin piring terbang berbentuk pesawat "perusak" ruang angkasa, masing-masing selebar 15 mil (24 km). Saat mereka mengambil posisi di atas beberapa kota besar Bumi, David Levinson, seorang lulusan MIT yang bekerja untuk sebuah perusahaan TV kabel di New York City, menemukan transmisi tersembunyi di satelit bumi yang segera disadarinya sebagai timer yang menghitung mundur untuk serangan terkoordinasi oleh alien.

Dengan dukungan dari mantan istrinya Constance Spano, sekorang Sekretaris Pers di Gedung Putih, dan ayahnya Julius mendapatkan pintu masuk ke Kantor Oval untuk memberitahu Presiden Thomas J. Whitmore tentang serangan itu.

Whitmore memerintahkan evakuasi skala besar kota-kota yang ditargetkan, tetapi serangan alien dengan senjata diarahkan-energi maju sebelum ini dapat dilakukan. Whitmore, bagian dari stafnya, dan Levinsons berhasil melarikan diri pesawat Air Force One sebagai Washington, DC hancur.

Pada tanggal 3 Juli, Black Knights, sebuah skuadron F/A-18 Hornets dari Korps Marinir, berpartisipasi dalam serangan terhadap pring terbang dekat reruntuhan Los Angeles. Senjata mereka gagal menembus medan gaya pelindung piring terbang itu.

Puluhan piring terbang "penyerang" alien datang membalas, dan pertempuran udara tak seimbang terjadi di mana hampir semua Hornets hancur. Setelah itu, banyak instalasi militer Amerika, termasuk NORAD, juga dihancurkan, sehingga Wakil Presiden dan sebagian besar kabinet yang bersembunyi di sana terbunuh semuanya.

Kapten Steven Hiller adalah satu-satunya pilot uji coba untuk bertahan hidup serangan Los Angeles dengan memancing penyerang tunggal ke Grand Canyon dan menyebabkan pesawat mereka untuk menabrak padang gurun.

Dia menundukkan alien yang terluka karena tabrakan itu dan diselamatkan oleh Russell Casse, yang bepergian melintasi padang pasir dengan sekelompok pengungsi. Mereka mengambil alien ke dekat Area 51, di mana Whitmore dan staf yang tersisa juga mendarat. Area 51 adalah fasilitas rahasia tempat menyembunyikan piring terbang di Roswell pada tahun 1947 yang jatuh dan diperbaiki beserta tiga mayat alien yang diambil dari tempat jatuh.

Ketika ilmuwan Dr Payau Okun (Brent Spiner) mencoba untuk otopsi alien yang dibawa Casse itu, ternyata alien tersebut memperoleh kembali kesadarannya dan berupaya untuk melarikan diri. Ketika ditanya oleh Whitmore secara telepati, alien mencoba melakukan serangan psikis terhadap dirinya, tetapi berhasil dibunuh oleh pengawal keamanan Whitmore.

Whitmore kemudian menyebutkan bahwa ketika ia sedang diserang, ia membaca pikiran alien; spesies itu berencana untuk melakukan penyerangan. Mereka seperti belalang; seluruh spesies itu melakukan perjalanan dari planet ke planet, menghancurkan semua kehidupan di planet lalu panen sumber daya alam. Whitmore memerintahkan serangan nuklir ke piring terbang, tapi usaha pertama gagal menembus medan kekuatan pelindung dan serangan dibatalkan.

Pada tanggal 4 Juli, Levinson membuat rencana untuk menggunakan pesawat penyerang yang sudah diperbaiki untuk menyusupkan virus ke komputer pusat dan menanam rudal nuklir di pesawat induk tersebut. Dia berteori bahwa hal ini akan mengganggu medan gaya pelindung piring-piring terbang.

Hiller mmengajukan diri sebagai relawan untuk menjadi pilot pada pesawat penyerang, dengan Levinson sebagai penyertanya. Karena pilot militer tidak cukup untuk menerbangkan pesawat yang tersedia, banyak relawan termasuk Whitmore dan Casse yang terdaftar untuk counterstrike tersebut.

Dengan suksesnya implantasi virus, Whitmore memimpin serangan terhadap sebuah kapal asing mendekati Area 51. Meskipun medan kekuatan yang dinonaktifkan dan pejuang yang mampu menimbulkan kerusakan, pasokan rudal cepat menjadi habis. Sebagai pilot perusak mempersiapkan tembakan di pangkalan, Casse memiliki sisa satu rudal, tapi mengalami kemacetan, lalu ia memutuskan untuk mengorbankan nyawanya sendiri dengan cara menerbangkan pesawatnya ke piring terbang dengan serangan kamikaze, sehingga berhasil menghancurkan piring terbang tersebut.

Amerika menginformasikan pasukan perlawanan di seluruh dunia tentang bagaimana untuk menghancurkan pesawat lainnya. Sementara itu rudal nuklir berhasil menghancurkan pesawat angkasa induk alien tepat sebelum Hiller dan Levinson berhasil terbangkan piring terbang melarikan diri. Mereka kembali dalam terluka dan bersatu kembali dengan keluarga mereka. Seluruh dunia kemudian merayakan 'kemenangan sejati' para pahlawan Independence Day. Dan hari itu jadi hari kemerdekaan bumi dari penghancuran alien.

Refleksi sesudah menonton

Nah, film inilah, setelah menonton di bioskop abad lalu, yang menjadi satu penyebab saya memonitor google, sejak tahun 1998, tentang prediksi datangnya alien di masa depan. Misalnya film seri X-File meramalkan bahwa alien akan mendarat di bumi pada tahun 2012. Itulah sebabnya saya juga memonitor 2012 di google, mendapatkan bahwa 2012 adalah akhir dari siklus kalender peradaban maya yang ditafsirkan sebagai akhir zaman.

Nyatanya, kita melalui 2012 dengan selamat tanpa ada bencana alam raksasa dan serbuan massal dari ruang angkasa. Namun fakta itu tak menyurutkan saya untuk memonitor situs-situs mitografi UFO seperti David Wilcock , Ananda Bosman dan Wes Penre  yang mengaitkan pemerintah rahasia dunia di bawah illuminati yang bekerja sama dengan para alien semenjak abad lalu bahkan jauh lebih dini dari pada itu.

Dari situs-situs itu saya menemukan besarnya fantasi-fantasi yang dijalin oleh para mitografer yang terstruktur secara berjenjang. Tataran pertama adalah mitografi konspirasi, tataran kedua mitografi organisasi rahasia, tataran ketiga mitografi UFO, tataran keempat mitografi kalakembara alias timetravel dan terakhir adalah mitografi alam anekamatra alias multidimensi.

Penelitian mitografi di internet itu adalah pilihan subyektif saya karena di tahun 80-an pernah dinyatakan sebagai seorang alien oleh seorang paranormal yang sedang mencari tokoh yang reinkarnasi dalam diri saya. Sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan saya, karena dia tidak melihat sosok tubuh manusiawi, tetapi hanya sebuah struktur di samping saya dan piring hitam di atas kepala saya.

Begitu terkejutnya, sehingga saya melakukan perjalanan pencarian orang-orang yang pernah kontak dengan UFO di Bandung. Sayangnya, takdir tidak pernah mempertemukan saya dengan mereka. Fakta kegagalan ini mengecewaan saya, namun kekecewaan segera mereda, setelah saya tafsirkan sebagai sebuah sinkronisitas negatif, mengikuti teori sinkronisitas Carl Gustaf Jung.

Efek kejut itu juga hilang setelah saya merasionalisasi bahwa sang paranormal hanya membaca bawah-sadar saya yang pada waktu itu baru menulis rangkaian artikel perjalanan strukturalis, yang kemudian menjadi bab-bab bagian pertama buku saya Integralisme, dan saya sedang belajar memprogram minikomputer di departemen Fisika dengan menggunakan disket yang memang berwarna hitam.

Namun di toko Gramedia, saya membaca tentang the Wanderers yaitu makhluk-makhluk ruang angkasa yang mereinkarnasi dari planet ke planet. Hal itu saya juga temukan kembali di Internet dalam situs David Wilcock yang konon merupakan reinkarnasi dari Edgar Cayce    yang konon merupakan reinkarnasi dari pendeta Mesir Purba Ra Ta. Inilah yang menginisiasi saya untuk studi mitografi di mayantara.