Saturday, March 19, 2016

Lagu Kebangsaan dan Mem Akustik


Lagu Kebangsaan dan Mem Akustik

Armahedi Mahzar (c) 2016 -

Pada zaman dahulu kala, ketika blog multiply.com masih hidup saya terlibat perdebatan mencerahkan dengan Dr.Tika Sukarna https://www.facebook.com/tika.sukar... dan Dr.Merlyna Lim https://www.facebook.com/merlyna.li... (waktu itu mereka masih Mahasiswa di Amerika Serikat) tentang lagu kebangsaan. Soalnya, saya memandang remeh Malaysia yang lagu kebangsaanya, Negaraku, adalah jiplakan dari lagu Terang bulan gubahan Gesang, karena begitulah pengetahuan saya waktu itu.
Tika http://www.asianscientist.com/autho... , yang SD nya di Malaysia justru membantahnya. Inti bantahannya terdapat dalam artikel Wikipedia berikut ini: - "Lagu Negaraku ( Jawi : ﻻڬﻮ ﻧڬﺎﺭﺍﮐﻮ , bahasa Tionghoa : 我的祖國 , bahasa Tamil: நெகாராகூ ) merupakan lagu resmi dari Kesultanan Perak . Lagu Terang Bulan , yang berasal dari pulau Mahé di Kepulauan Seychelles dan diadopsi oleh Raja Abdullah setelah pulang dari pengasingan di Seychelles. Iramanya berasal dari lagu "La Rosalie" digubah oleh seorang komposer berkebangsaan Perancis , Pierre Jean de Beranger (1780-1857), kemudian digubah ulang dan diberi judul "Allah Lanjutkan Usia Sultan" seterusnya dijadikan lagu resmi Kesultanan Perak ketika pertabalan raja Edward VII 1901.
 Irama lagu Negaraku ini juga sama dengan irama lagu Mamula Moon yang dipopulerkan oleh Felix Mendelssohn dan Hawaiian Serenaders. - Lagu resmi negeri Perak "Allah Lanjutkan Usia Sultan" ini dipilih menjadi lagu nasional Malaysia oleh dewan peradilan yang diketuai oleh Tunku Abdul Rahman pada 5 Agustus 1957 . Rapat pemilihan lagu kebangsaan ini berlangsung di Kantor Polisi Depoh, Kuala Lumpur . Sebanyak 4 buah lagu telah diperdengarkan oleh Korps Band Polisi Diraja Malaysia. 
Lagu Allah Lanjutkan Usia Sultan kemudian dipilih. Keputusan dewan peradilan ini kemudian disampaikan kepada Majlis Raja-raja Melayu. - Setelah disetujui, kerajaan mengeluarkan hadiah RM 1,000 kepada penggubah lagu untuk membuat liriknya. Hadiah ini dimenangkan oleh Saiful Bahri dan lirik lagu kebangsaan 'Negaraku' gubahan dia terdapat dalam 3 versi. Lagu Negaraku digubah iramanya menjadi lebih menarik oleh Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia ke-4. Lagu Negaraku yang baru ini dinyanyikan di Dataran Merdeka tengah malam 30 Agustus 2003". (https://id.wikipedia.org/wiki/Negar...)
Merlyna http://carleton.ca/sjc/profile/lim-... justru mengejutkan saya dengan menunjukkan fakta bahwa Indonesia Raya adalah plagiasi dari lagu Jazz Belanda Lekka Lekka mengutip Remy Silado: "Menurut Remy, INDONESIA RAYA yang kita kena sebagai lagu kebangsaan kita sudah populer sejak abad ke-18 hingga tahun 1930-an. Bercorak jazz klasik, tegolong hot jazz. Judulnya: LEKKA-LEKKA atau PINDA-PINDA. 
Tetapi pada tahun 1927 lagu itu direkam dalam piringan hitam menjadi INDONEES-INDONEES. - Lantas, pada 28 Oktober 1928 dalam kongres pemuda di Jakarta diubah menjadi INDONESIA RAYA. "Penggubah lagu yang dimaksud adalah pemimpin band jazz di Makassar pada 1920. Siapa lagi kalau bukan Wage Rudolf Supratman," tulis Remy. Supratman muda memang biasa memainkan musik jazz untuk mengiringi orang Belanda berdansa-dansi. "Saban malam Minggu ia memainkan jazz bersama Kaerne." ( hurek.blogspot.com/2007/08/remy-sil...
Tentu saja saya sangat sedih mengetahui hal itu, namun belakangan saya tahu pula bahwa God Save the Queen adalah lagu tradisional yang dihidupkan pada tahun 1745, Star Spangled Banner nyatanya adalah lagu To Anacreon in Heaven milik masyarakat pemabuk Inggris, Marseilles adalah tiruan karya yang digubah oleh Giovan Battista Viotti pada tahun 1781 – 11 tahun sebelum Claude Joseph Rouget de Lisle menulis lagu kebangsaan Prancis itu, dan banyak lagi lagu kebangsaan lain sebenarnya lagu jiplakan juga ( www.bbc.com/news/magazine-34052000 dan https://republicordeath.wordpress.com/2015/08/28/national-plagiarism-2-plagiat-national/ ). 
Maka, saya pun tak sedih lagi, bahkan tercerahkan: melodi adalah mem akustik yang sangat kuat sebelum adanya mem digital di internet. :) :) :) Begitu kuatnya mem akustik itu sehingga para komponis terkenal lagu-lagu klasik pun tak bisa menghindar dari virus mental ini. Mozart , misalnya, menggubah The Beneficent Dervish menjiplak The Magic FluteDschinnistan, karya Christoph Martin Wieland. http://www.slate.com/articles/arts/...
Beethoven
  menggunakan Canon gubahan Pachelbel dalam rondo pada Piano Sonata Op. 28 ( http://www.slate.com/articles/arts/... ). Dia bahkan menjiplak karya Mozart “Misericordias Domini,” K. 222, memodifikasinya menjadi “Ode to Joy” di bagian akhir Simfoninya yang kesembilan (http://www.theimaginativeconservative.org/... ). Juga Richard Strauss   dalam operanya Elektra mengambil 50 tema dalam opera Cassandra karya Vittorio Gnecchi.

Friday, March 11, 2016

Internet: Manis Pahitnya

smile emotikonInternet: Manis Pahitnya
Armahedi Mahzar (c) 2016



Belasan tahun saya bergaul lewat internet, saya pun punya pengalaman emosional tersendiri. Ada yang manis, ada pula yang pahit, tergantung pada topik pembicaraannya.

Internet saya nikmati beberapa tahun menjelang tahun revolusi Mei 1998 lewat jalur koneksi kampus. Pada waktu itu kita dapat bocoran daftar harta Suharto yang fantastis lewat milis apakabar@clark.net dan newsgroup soc.culture.indonesia yang servernya di luar Indonesia. Itulah sebabnya menurut saya revolusi Mei Indonesia adalah revolusi internet. Soalnya para aktivis mahasiswa antar kampus antar kota berkomunikasi lewat email yang tidak bisa disensor penguasa Orde Baru.

Pada tahun itu belum ada blog, tapi saya manfaatkan newsgroup alt.physics.particle untuk mengajukan hipotesa saya bahwa quark, elektron dan neutrino itu terdiri dari tiga pecahan sepertiga lepton yang saya sebut prelepton. Sayangnya saya tak mampu mengembangkannya secara matematik lebih lanjut.
Newsgroup itu sekarang sudah punah arsipnya ada di google sebagai www.science-bbs.com/167-physics-particle/9b02056fe3383847.htm

Namun saya menemukan sebuah situs web Tony Smith yang mengajukan teori oktet lepto-quark, seperti yang saya temukan, tanpa mengajukan prelepton atau prequark. Teori itu mengatakan bahwa oktet leptoquark itu bersesuaian dengan unit-unit oktonion sebuah bilangan 8 dimensi perluasan dari bilangan kompleks yang berdimensi 2.
(www.tony5m17h.net/3x3OctCnf.html
)

Dari situs itu saya mengenal bilangan hypernumber temuan Charles Muses dan mengantar saya ke milis Hypernumber@egroups.com sebelum dibeli oleh yahoo dan diberi nama baru hypernumber@yahoogroups.com.
Alhamdulillah di kelas itu saya menemukan sejumlah bilangan-bilangan multidimensi lain dalam suatu dialog interaktif yang positif.

Namun sayang pada akhirnya milis itu ditutup oleh pemiliknya karena beliau takut kalau matematika baru itu dimanfaatkan untuk keperluan destruktif senjata pemusnah masal. Namun pada hari-hari terakhir itu saya mengalami pengalaman pahit di mana posting saya tidak dimuat karena dianggap bertentangan dengan wawasan guru sang pemilik milis itu, Kevin Carmody www.kevincarmody.com , yaitu Charles Muses.

Setelah ditutupnya milis hypernumber itu saya meneruskannya dengan membuka milis hypernumbers@yahoogroups.com yang sayangnya tak sanggup saya teruskan karena pemikiran saya beralih ke bidang logika dan bergabung dengan lawsofform@yahoogroups.com pada tahun 2009. Pada tahun itu jugalah saya mulai ikut Facebook gara-gara diundang anak saya. Alhamdulillah, saya bisa memanfaatkan status info saya untuk belajar logika pada seorang insinyur elektro ITB di salah satu kota di Timur Tengah. Itulah manis Facebook yang saya kecap.

Sayangnya setelah 5 tahun belajar di milis lawsofform@yahoogroups.com akhirnya pemikiran saya dibidang logika menghasilkan penemuan yang melampaui laws of form George Spencer-Brown . Karena itu penemuan-penemuan itu saya unggah dalam blog-blog saya yang berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Yang paling bahagia adalah ketika menemukan bahwa seluruh logika dapat diturunkan dari satu aksioma yaitu 1. https://integralisme.wordpress.com/2014/12/31/the-ultimate-unity-of-logic/
Yang saya rasakan manisnya blog, adalah ketika mengetahui bahwa blog saya berguna bagi pengguna blog lain yang juga sedang mengembangkan pikirannya www.paulandellen.com/ideas/musings/mu018.htm

Itulah pengalaman manis di bidang fisika, matematika dan logika selama bergaul lewat internet. Anehnya, pengalaman pahit justru saya rasakan dibidang ilmu sosial, filsafat dan agama. Di ilmu sosial adalah pengalaman bahwa saya disensor, bahkan diblokir, oleh Facebook. Di bidang filsafat saya disalah-pahami oleh filsuf muslim mayantara Kent Palmer ( integralism.faithweb.com/STALLED.htm ). Di bidang agama saya disensor oleh orang yang sama dalam milis Islam yang dimilikinya ( https://groups.yahoo.com/neo/groups/islam-dialognet/conversations/messages ). Bahkan kacamata saya dilempari "shit" di twitter oleh seorang pembuat Game anti-Islam ( www.getjar.com/categories/all-games/arcade-games/angryprophets-641297 ) gara-gara saya mengajak para tweople memboikot game tersebut.

Itulah kesan saya tentang internet: manis untuk bicara yang obyektif, tapi pahit untuk bicara yang subyektif. Tapi itu hanya kesan individual saya, belum tentu bersifat universal.

Thursday, March 10, 2016

Einstein dan Gerhana Matahari 1929

Einstein dan Gerhana Matahari 1929 

 http://www.strangenotions.com/wp-content/uploads/Albert-Einstein.jpg



Hampir seratus tahun silam, tepatnya pada bulan November 1915, Albert Einstein memantik revolusi ilmu pengetahuan baru di tengah dunia yang muram seiring berkecamuknya Perang Dunia 1. Melalui pergulatan pemikiran yang melelahkan selama sepuluh tahun, Einstein akhirnya mengumumkan lahirnya relativitas umum lewat rangkaian empat ceramahnya di hadapan anggota-anggota Akademi Sains Prusia, bertempat di Aula Perpustakaan Negara Prusia, jantung kota Berlin. Inilah teori revolusioner yang mengubah cara-pandang kita akan jagat raya. Inilah teori yang bisa menjelaskan perilaku benda-benda langit mulai dari Matahari hingga galaksi dan benda-benda langit yang aneh mulai dari bintang cebol putih hingga sekelas lubang hitam yang misterius. 

Sebagai gagasan baru yang terasa menyebal dari akal sehat, relativitas umum butuh bukti kuat agar diterima menjadi teori mapan. Relativitas umum memang berhasil meramalkan gerak-gerik Merkurius yang aneh dan hasilnya sesuai dengan hasil observasi para astronom, meski banyak pula yang masih meragukannya. Tetapi relativitas umum juga menawarkan kemungkinan pembuktian lain yang menggoda: seberkas cahaya tak lagi merambat lurus kala melintas di dekat benda massif seperti Matahari dan bintang-gemintang lainnya, melainkan sedikit membelok. Dan Gerhana Matahari Total menyediakan peluang terbaik untuk membuktikan hal itu. 

Tatkala siang mendadak menjadi gelap akibat tertutupinya cakram Matahari oleh bundaran Bulan sepenuhnya, bintang-bintang yang nampak ada di dekat Matahari saat itu bakal terlihat sehingga posisinya bisa diukur. Jika relativitas umum benar, maka posisi bintang-bintang tersebut bakal beringsut sedikit dari posisi sesungguhnya. Pembelokan cahaya yang memesona ini memang berhasil diamati dalam Gerhana Matahari Total 29 Mei 1919 oleh tim pengamat dari observatorium Greenwich (Inggris) yang dipimpin Arthur Eddington. 


Namun akibat langkanya peristiwa Gerhana Matahari Total dan cuaca yang tak selalu mendukung, dalam 10 tahun kemudian hanya ada dua pembuktian-ulang. Dan Indonesia turut berperan dalam momen penting ini, tepatnya dari kota kecil Takengon di tepi Danau Laut Tawar (Aceh).
Adalah Erwin F. Freundlich, (baju putih di tengah) astronom muda Jerman dan sekaligus tangan kanan Einstein sendiri, yang membawa rombongan tim observatorium Postdam (Jerman) untuk mengabadikan Gerhana Matahari 9 Mei 1929. Tujuh buah lempeng foto berhasil diambil, dengan waktu paparan antara 14 hingga 90 detik dengan luas cakupan foto antara 3 x 3 derajat hingga 7,5 x 7,5 derajat. Hasilnya? Einstein benar.

Matahari melengkungkan ruang-waktu disekitarnya sedemikian rupa sehingga seberkas cahaya tak punya pilihan lain kecuali bergerak dalam lengkungan kosmos tersebut. Dan observasi Takengon menjadi observasi paling presisi yang pernah ada hingga saat itu.

Gerhana matahari total pernah melintasi Indonesia yang saat itu masih berstatus Hindia Belanda pada 9 Mei 1929. Saat itu gerhana melintasi Aceh lalu bergerak ke Laut Cina Selatan. Fenomena alam yang langka ini menarik astronom dari berbagai negara datang ke Hindia Belanda. Mereka hendak meneliti matahari demi membuktikan teori relativitas yang dikemukakan fisikawan Albert Einstein pada 1911. 


Gerhana 1929 yang terbilang cukup lama, yakni lima menit totalitas, dianggap momen tepat buat menguji benarkah terjadi defleksi atau pembelokkan cahaya seperti disampaikan Einstein. Sebab posisi matahari sedang berada di antara banyak bintang, sehingga ada cukup banyak objek buat meneliti benarkah cahaya bintang itu mengalami pembelokkan ketika melewati matahari. 

Seperti diberitakan mingguan berbahasa Belanda, Sumatera Post edisi 18 April 1929, salah satu rombongan peneliti yang datang ke Aceh berasal dari Obervatorium Postdam, Jerman. Tim ekspedisi ini dipimpin oleh astrografer Harald von Klüber. Klüber adalah pakar fisika matahari dan salah satu penggagas pembuatan "Einsteintrum" atau Menara Einstein, teleskop matahari yang dibuat khusus untuk menguji teori relativitas Einstein. Ia juga dikenal hobi mengambil topik penelitian yang pelik seperti menentukan "defleksi Einstein" bintang-bintang di dekat matahari saat terjadinya gerhana matahari total.

Menurut Sumatera Post, Van Kluber dan timnya memusatkan penelitiannya di wilayah Takengon yang kini menjadi Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah. "Takengon dipilih karena wilayahnya yang sejuk dan diprediksi akan cerah," tulis koran itu mengutip Van Kluber. Selain membuktikan teori Einstein, para peneliti gerhana yang datang ke Hindia-Belanda juga ingin mengamati bintang. Mereka hendak mengetahui apakah bintang akan terlihat ketika langit menjadi gelap saat gerhana matahari total terjadi. Menyambut kedatangan tim ekspedisi Potsdam, pemerintah Hindia Belanda sudah menyiapkan lokasi dan transportasi sejak dua pekan sebelum gerhana. "


Menurut Van Kluber, ekspedisi gerhana matahari total ini sangat bermanfaat bagi dunia ilmiah, khususnya bidang astronomi dan astrografi," tulis pemerintah dalam Laporan Umum Pemerintah Hindia-Belanda, Algemen Handelsblaad 16 Februari 1929. Royal Astronomical Society mencatat ekspedisi Klüber pada 1929 itu sukses besar. 

Itu adalah kedua kalinya Klüber ke Hindia Belanda, karena ia juga memburu gerhana matahari total 14 Januari 1926 yang melintasi Sumatera bagian selatan, serta Kalimantan bagian barat dan timur.[] Sumber: 

Tuesday, March 01, 2016

LGBT dan Cyberspace

LGBT DAN CYBERSPACE

LGBT

Ketika negeri Belanda melegalkan perkawinan sama jenis pada tahun 2001, internet baru berapa tahun muncul sebagai prasarana kominfo global. Tahun 2003 sudah ada 2 negara. Selanjutnya pada tahun-tahun 2005, 2009, 2013 dan 2015 sudah mencapai 4, 8,14 dan 20 negara yang melegalkan perkawinan sejenis.
Negara-negara tersebut antara lain :
  • Belanda (1 April 2001).
  • Belgia (13 Februari 2003).
  • Spanyol (3 Juli 2005)
  • Kanada (20 Juli 2005)
  • Afrika Selatan (30 November 2006)
  • Norwegia (1 Januari 2009)
  • Swedia (1 Mei 2009)
  • Portugal (5 Juni 2010)
  • Islandia (27 Juni 2010)
  • Argentina (22 Juni 2010)
  • Denmark (15 Juni 2012)
  • Brazil (14 Mei 2013)
  • Perancis (29 Mei 2013)
  • Uruguay (5 Agustus 2013)
  • New Zealand (19 Agustus 2013)
  • Inggris (England, Wales, Scotland)  (29 Matet 2014)
  • Luxemburg (18 Juni 2014)
  • Finlandia (28 November 2014)
  • Irlandia (23 Mei 2015)
  • Amerika Serikat (26 Juni 2015)

Perkembangannya yang hampir eksponensial itu menunjukkan bahwa fenomena pelipat gandaan itu berkaitan dengan kondisi transmodernitas internet. Perkawinan sama jenis adalah sebuah paradoks seksualitas bersamaan dengan paradoks glokalisme di bidang sosial budaya. ( sumber www.swadeka.com/20-negara-yang-telah-melegalkan-secara-penuh-pernikahan-sesama-jenis/2425/ ).
 
Hubungan erat internet dan LGBT sebenarnya sudah terjalin cukup lama. Misalnya, Bill Gates ,Microsoft Founder Bill Gates 'Comes Out' As Homosexual pembagi peramban web gratis Internet Explorer, sekarang tidak malu mengaku sebagai seorang gay. Tak mengherankan karena The UK Independent menulis pada tanggal 5 Juli 2007 bahwa Bill Gates "has acquired a major stake in a homosexual activist publishing company. ... The online material put out by the company features hard core homosexual pornography.".
 
Secara terbuka dia telah berdiskusi dengan Steve Jobs tentang perkawinan antar gay pada tahun 2009 dalam satu tayangan youtube . Pengganti Jobs,   Tim Cook , pada tahun 2014 menyatakan kebanggaannya akan seksualitas gay dirinya. Bahkan setahun sebelumnya Mark Zuckerberg bersama 700 orang pegawai Facebook  Mark Zuckerberg at san francisco gay pride parade ikutan Gay Parade di San Francisco. Tim Cook pun ikut parade serupa dengan 8000 pegawainya 2 tahun berikutnya Apple is a strong supporter of the LGBT community. .

Ketika Mahkamah Agung AS melegalisasi kawin sama jenis Apple, Microsoft dan Google serta Yahoo merayakannya dengan ikon pelangi. Zuckerberger Facebook co-founder Mark Zuckerberg shows his support for gay pride. menuliskan "Our country was founded on the promise that all people are created equal, and today we took another step towards achieving that promise, ". ( www.cnn.com/2015/06/28/tech/social-media-gay-pride/ ).
 
Perusahaan- perusahan internet itu bangga dengan cara mereka mempekerjakan pegawainya yang berorientasi seksual pelangi yang setara. Itulah sebabnya berbagai emoji LGBT dibuat dan disebar di berbagai chatting application yang multimedia seperti WhatsApp dan LINE. Apps untuk membentuk grup sesama LGBT pun dibuat. Sebuah Wikipedia khusus LGBT pun diciptakan. Berbagai media sosial pun memfasilitasi terbentuknya grup khusus LGBT.
 
Tampaknya, kita sedang mengalami perang generasi keempat, yaitu perang tanpa batas dengan peluru berupa virus non-biologis ditembakkan dengan meriam maharaksasa bernama internet. Tampaknya lagi perang itu harus dilawan dengan anti-virus yang disebarkan dalam cyberspace dan sebuah benteng berupa intranet nasional dan melegislasi Undang-undang Anti-LGBT.