Wednesday, May 30, 2012

Dialog Pembuktian Silogisme

 Dialog Pembuktian Silogisme

Armahedi Mahzar © 2012

Ni Suiti: Dalam dialog kemarin, saya telah menunjukkan bahwa sebuah silogisme, atau tepatnya lawan silogisme atau antilogisme, dapat dinyatakan oleh tiga tumpukan kartu, dua mencerminkan alasan dan satu mencerminkan sangkalan kesimpulan.

Ki Algo: Lalu bagaimana cara membuktikan bahwa silogisme itu benar atau absah

Ni Suiti: Kita mainkan saja buang-buangan kartu mengikuti aturan-pembuangan tertentu, kalau berujung pada tinggalnya satu kartu tertutup, maka berarti silogisme yang dicerminkan kartu itu benar atau absah adanya.

Ki Algo: Bagaimana itu aturan pembuangan itu?

Ni Suiti:  Aturan pertama adalah aturan buang semua kartu: semua kartu di samping kartu tertutup harus dibuang.
Ki Algo: Ini mah, hukum absorpsi dalam aljabar Boole 0 a = 0

Ni Suiti:  Aturan kedua adalah aturan buang kartu tertutup: pasangan kartu tertutup bertumpuk yang tidak ditumpuk dua kartu sekaligus boleh dibuang


Ki Algo: dalam aljabar Boole ini adalah hukum penyangkalan ganda a’’ = a

Ni Suiti:  Aturan ketiga adalah aturan buang kartu terbuka: semua kartu yang setanda dengan kartu yang berada di luar susunan kartu harus dibuang.

Ki Algo: Hukum Pelenyapan dalam aljabar Boole  a(ab)’ = ab’

Ni Suiti: Ya, jika silogisme dinyatakan oleh susunan kartu, pembuktiannya dinyatakan oleh penyederhanaan susunan melalui buang-buangan. Jadi analisis sebuah silogisme bersesuaian dengan permainan soliter susun-buang kartu. Jika akhirnya tinggal satu kartu tertutup, maka permainan berhasil yang artinya pembuktiannya berhasil juga.

Ki Algo: Sekarang, buktikan bahwa permainan kartumu itu memang bisa membuktikan bahwa sebuah silogisme itu benar. Misalnya buktikan bahwa silogisme Barbara itu benar!

Ni Suiti: Antilogisme dari Barbara itu adalah Abc Aab Oac, jadi susunan kartunya adalah
Mari kita mulai bermain. Buang Queen Club ikuti aturan buang kartu terbuka, hingga mendapatkan susunan

Lalu, buang dua kartu tertutup di belakang King Diamond sesuai aturan buang kartu tertutup sehingga jadi
Seterusnya, buang kartu Queen Diamond sesuai aturan buang kartu terbuka

Kemudian, buang dua kartu tertutup di belakang King Spade sesuai aturan buang kartu tertutup

Selanjutnya, buang kartu Queen Spade sesuai aturan buang kartu terbuka
Akhirnya, buang semua kartu di samping kartu tertutup sesuai dengan aturan buang semua kartu

Karena hanya tinggal satu kartu tertutup, maka permainan sukses. Artinya antilogisme Barbara salah atau silogisme Barbara benar atau absah.

Ki Algo: Menarik sekali, berlogika tanpa kata-kata seperti yang dilakukan Aristoteles dan juga tanpa rumus-rumus seperti yang dilakukan Boole. Tapi apakah dia bisa membuktikan keabsahan 24 bentuk silogisme berikut ini?

Ni Suiti: Hehehe hari telah larut malam. Kita tidur dulu.

Ki Algo: Selamat malam.

Dialog Silogisme Kartu

Dialog Silogisme Kartu

Armahedi Mahzar © 2011

Ki Algo: Coba kita buktikan apakah permainan logika kartu yang kamu temukan itu untuk membuktikan silogisme Aristoteles

Ni Suiti: Bagaimana bentuk umum silogisme?

Ki Algo: KARENA alasan1 DAN alasan2 MAKA kesimpulan. Kalau masing-masing alasan1, alasan2 dan kesimpulan kita simbolkan dengan p, q dan r, maka silogisme itu dapat dituliskan sebagai (pqr')'= 1 dalam aljabar Boole

Ni Suiti: Kalau begitu susunan kartunya adalah




Ki Algo: Wah kompleks juga susunan kartunya.

Ni Suiti: Begini saja, kita negasikan dulu rumus identitas Boole dengan kaidah penyangkalan yaitu  JIKA a=b MAKA a'=b'.

Ki Algo: Dengan kaidah ini maka rumus silogisme Boole akan menjadi rumus antilogisme Christine Ladd-Franklin pqr'= 0

Ni Suiti: Kalau begitu inilah susunan kartu antilogisme



Bagaimana bentuk umum p, q dan r

Ki Algo: Seperti yang kita bicarakan dulu, menurut Aristoteles, semuanya ada empat yaitu: universal afirmatif atau pengakuan umum, universal negatif atau penyangkalan umum, patikular afirmatif atau pengakuan khusus dan partikular negatif atau penyangkalan khusus.

Ni Suiti:  Pengakuan khusus aIb atau "ada a yang b" yang dirumuskan jadi a x b dalam aljabar Boole, dalam permainan logika kartu dinyatakan sebagai kartu a di samping kartu b.

Penyangkalan khusus aOb atau "ada a yang tidak b" yang dirumuskan jadi a x b' dalam aljabar Boole, dalam permainan logika kartu dinyatakan sebagai kartu a disamping kartu b di atas kartu tertutup.


Penyangkalan umum aEb atau "tiada a yang b" adalah penyangkalan aIb yang dirumuskan sebagai (a x b)' dinyatakan dalam logika kartu sebagai kartu a di atas kartu tertutup yang berada di bawah kartu b.

Pengakuan umum aAb atau “semua a adalah b” yang dinyatakan sebagai (ab')' dalam aljabar Boole dinyatakan sebagai susunan kartu a di atas kartu tertutup yang berada di bawah kartu tertutup yang berada di bawah kartu b.

Tabel pernyataan kategoris fundamental Aristoteles itu sebagai berikut



Ki Algo: Coba kamu buktikan bahwa silogisme Barbara yang ini
"KARENA semua b itu c DAN semua a itu b MAKA semua a itu c ADALAH BENAR"
atau rumus (bAc  aAb  (aAc)')'= 1 dalam aljabar Boole.

Ni Suiti:  Buktikan saja kebalikannya yaitu  bAc  aAb (aAc)' = 0

"semua b itu c DAN semua a itu b DAN ada a yang TIDAK  c” yang susunan kartunya



adalah SALAH

Ki Algo: Bagaimana caranya?

Ni Suiti: Dalam permainan kartu ini berarti susunan antilogisme kartu Barbara itu dapat dijadikan satu kartu tertutup  dalam permainan buang-buangan kartu sesuai dengan tiga aturan pembuangan yang dibolehkan.

Ki Algo: Coba tunjukkan!

Ni Suiti: Wah, hari telah larut malam. Besok saja ya! Kita tidur saja dulu.

Wednesday, May 02, 2012

Catatan ketiga Umrah 2012

Catatan ketiga Umrah 2012

Armahedi Mahzar (c) 2012
 
Jika catatan pertama berbicara tentang hal-hal material dan catatan kedua tentang yang spiritual dan yang sosial, maka catatan kali ini bersifat personal. Aku akan bercerita tentang kisah-kisah yang unik sekitar umrah kami kali ini, dari mana aku bisa mengambil sejumlah hikmah tentang kehidupan. Aku ingin berbagi sedikit tentang pembelajaranku selama umrah 2012 yang kujalani.

Kisah pertama tentang seorang Turis di Masjid Nabawi.

  Inilah kisah masjidil nabawi dan seorang turis dari Indonesia. sang turis baru datang malam itu di hotel di kota madinah. Besok paginya, dia pergi jalan ke mesjid nabi untuk eksplorasi dan membuat peta perjalanan agar dia tak sesat nanti pulangnya. Dia masuk masjid dan terheran-heran karena masjid itu jauh lebih lebar dari pada yang pernah dimasukinya 10 tahun sebelumnya ketika haji. Dia pun sempat minum air zam zam yg disediakan gratis di masjid. Anehnya, ketika pulang ke hotel dia masih saja tersesat. Bahkan dia terjatuh, walaupun hanya terluka kecil. Ketika akhirnya dia sampai ke hotel melapor hasil eksplorasinya pada istrinya, istrinya pun berkata: "Itu laaah. Makanya kamu disentil Tuhan sehingga jatuh... masak masuk rumah Tuhan tanpa sholat tahiyatul masjid bagaikan turis saja." Itulah kisah yang memalukan tentang si turis yang sebenarnya tak lain adalah aku sendiri. Yang kupetik hikmahnya: kita tak boleh melupakan salat wajib yang sebenarnya adalah tahiyat memasuki masjidNya yang sangat besar yaitu kehidupan itu sendiri setiap hari. 

Kisah kedua ini tentang Hajarul Aswad.

 
Ketika pulang dari Mekah, aku "gembira" karena ada sogok-sogokan preman Indonesia pada askar Arab yg jaga hajarul aswad. Menurut guide ku di Jeddah, ada lima orang preman yang bisa membantu dengan cara bersama-sama membuat lingkaran manusia pelindung bagi jemaah Indonesia yang mau membayar buat cium hajarul aswad. Harganya justru dinego setelah ciuman berhasil. Kata guide ku harganya biasanya 1000 real alias 2,5 juta rupiah. Akan tetapi, sepasang suami istri dari Makassar di rombonganku bisa bayar hanya 100 ribu rupiah satu orang, padahal diminta 500 ribu rupiah perorang, dengan bilang "Hanya segitu saya bisa bantu kamu. Kalau kamu tadi bilang mau bantu, kok sekarang jadi menentukan jumlah uang yang kau minta. Itu pemerasan dong" .... Ketika kukatakan mengapa askar penjaga Ka'bah bisa melewatkan kong-kalingkong yang nyata tampak dari posisinya. Jawab guide saya: "Si askar pun dapat bagian. Mendengar semua itu aku sedih sebenarnya.. Bagaimana mungkin budaya sogok-menyogok Indonesia bisa menembus jantung spiritualitas ummat Islam yaitu hajarul aswad di Ka'bah di Mekkah. Ini sih menurutku tanda-tanda bahwa kiamat sudah dekat meskipun Tak ada hadisnya :( atau ini adalah hadisku bukan hadis nabi :) Tetapi aku berharap apa yang kudengar hanyalah cerita-cerita khayal belaka.

Kisah ketiga lagi-lagi hajarul aswad.

  Badanku kurus, umurku lansia. jadi aku tak berminat untuk berjuang mati-matian demi mencium hajarul aswad. Besanku juga lansia, tapi dia pensiunan marinir. Oleh karena itu, dia pun ikut berjuang bermula dengan salat sunat dan berdoa terlebih dulu sehingga berhasil memasukkan kepalanya ke lubang wadah sang batu hitam. Namun dia tertegun, karena melihat bekas-bekas lipstick menghiasi sang batu. Dia pun jengah, tak jadi mencium sang batu suci. Namun dielus-elusnya lah sang batu dan dia pun cukup puas. Jabat Tangan Tuhan cukuplah, tanpa cium TanganNya, katanya. Aku iri, tetapi kupikir dia sebenarnya hanya menyentuh ujung jariNya. Biarlah kubiarkan seluruh hidupku tenggelam dalam genggamanNya :) untuk kepuasan tiada tara....

Kisah keempat masih tentang hajarul aswad.

  Kisah ini adalah sebuah kisah seorang pemuda di hotel Jeddah. Badannya tegap, perawakannya tinggi, rambutnya lebih gondrong daripada rambutku. Katanya dia punya strategi jitu untuk bisa mencium sang batu suci. Dipakainya jubah putih dan sorban arab menyamar jadi petugas keamanan Arab. Dia teriak "haji ... haji" dan menerabas lautan manusia hingga berhasil mencapai sudut hajarul aswad. Namun belum sampai bibirnya mencium batu idamannya, sebuah tangan menarik kepalanya dan dia tak bisa lagi mencapai sang batu. Untunglah dia cepat sadar, lalu dia solat tobat mohon diberiNya kesempatan mencium hajarulaswad. Dia mencoba lagi menciumnya, kali ini tanpa meniru-niru askar, dan dia berhasil. Mendengar kisah itu, aku menyesal. kalau saja aku tidak minder karena badan tua lemah dan solat memohon padaNya, mungkin saja aku bisa juga mencium hajarul aswad. Namun kupikir sebenarnya kita telah mengecupNya ketika telah mengisi kehidupan yang tak lain dari bibirNya jika kita selalu hidup dengan ikhlas berbakti padaNya dan ridha menerima karuniaNya apapun bentuknya...

Begitulah kisah-kisah kecilku yang kuperoleh dari perjalanan spiritualku ke haramain pada bula April 2012 ini, Mudah-mudahan kisah ini cukup berharga untuk dibagikan pada anda pembaca-pembaca blog yang setia. Mudah-mudahan.

Tuesday, May 01, 2012

Revolusi Integralisme Islam


REVOLUSI INTEGRALISME ISLAM

Pemahaman Baru Realitas Peradaban

Armahedi Mahzar (c) 2008

Di abad 21 ini manusia sedunia menghadapi dua jenis krisis skala dunia yang sangat dahsyat: Krisis ekologis pemanasan global dan krisis ekonomis resesi global. Kedua krisis itu berakar pada pandangan sempit peradaban yaitu humanisme antroposentrik dan materialisme sekularistik. Humanisme antroposentrik menekankan nilai-nilai kemanusiaan yang tercantum dalam hak-hak asasi manusia yang cenderung individualistik dan antroposentrik melupakan spesies-spesies biologis lainnya. Materialisme sekularistik membatasi kegiatan manusia hanya pada pengolahan alam menjadi produk-produk material yang dipertukarkan melalui pasar bebas untuk keuntungan sebesar-besarnya bagi individu-individu manusia. Krisis global bersayap dua ini kini telah menyengsarakan umat manusia di seluruh penjuru dunia. 

Soalnya, pemanasan global secara sistematis telah mengubah perikliman dunia dan segala dampaknya. Secara global naiknya suhu udara dan air laut rata-rata, diikuti oleh melelehnya salju di kutub-kutub bumi serta di puncak-puncak gunung yang kemudian berdampak pada meningkatnya permukaan laut dan curah hujan dan berujung pada pelbagai banjir besar di berbagai daerah dan gelombang panas dan badai salju, penyebaran wabah penyakit serta perpanjangan masa kemarau yang memicu kebakaran hutan. Itu semua adalah efek tak langsung dari materialisme ekonomi industrial yang terus menerus secara serakah menguras tabungan energi matahari, oleh bekas-bekas fauna dan flora purba yang tertanam di kerak bumi sebagai batubara, minyak dan gas, dengan cara membakarnya sehingga memproduksi gas CO2 secara berlebihan menyebabkan efek rumah kaca yang menjebak panas di atmosfera yang menyelimuti bumi.
Di samping itu, krisis resesi global juga disebabkan oleh keserakahan materialistis kapitalisme global yang diejawantahkan dalam pasar modal yang lebih mementingkan keuntungan moneter ketimbang produsi barang-barang riil kebutuhan sehari-hari. Maka uang dan utang pun diperjual belikan dengan secara spekulatif virtual melalui jaringan teknologi informasi komunikasi global dengan kecepatan tinggi dilambungkan harganya menjadi gelembung-gelembung yang pada ujung-ujungnya meledak.  Dampak utamanya adalah efek domino berupa tsunami krisis ekonomi berujung pada rangkaian pemutusan hubungan kerja yang berantai dari sektor perumahan ke sektor perbankan terus ke sektor fabrikasi mobil dan barang-barang elektronika dan ujung berujung pada industri tekstil dan barang-barang keperluan rumah tangga. Ujung-ujung dari semua ini adalah terjadinya sebuah danau pengangguran yang semakin lama semakin meluas menjadi lahan subur bagi merebaknya wabah sosial dalam bentuk berbagai bentuk kriminalitas dan  wabah mental dalam bentuk berbagai penyakit kejiwaan karena keputus-asaan dan ketegangan yang tak tertahankan.

Mengingat kedalaman dan keluasan dari kesengsaraan yang ditimbulkan oleh kedua sayap krisis global yang datang tanpa bisa diramalkan jauh hari sebelumnya, ada baiknya kita meninjau kembali paradigma materialisme di bidang sains, teknologi dan ekonomi yang membentuk sebuah aliran-aliran umpan-balik positif yang tumbuh secara eksponensial. Pertumbuhan eksponensial ini dipacu oleh kesamaan paradigmatik antara keempat cabang peradaban yang mementingkan materialisme sekular dan humanisme individual. Oleh sebab itu  terdapat sebuah revolusi paradigmatik yang disebut holisme di dunia Barat pada dasawarsa-dasawarsa akhir abad keduapuluh. Paradigma holistik itu memperluas humanisme individual dengan ekologisme kosmik di satu pihak dan memperluas materialisme sekular dengan idealisme panteistik di lain pihak. Dilihat dari sudut pandang tradisi teologis Timur, keterbatasan holisme yang monodualistik itu sudah seharusnyalah dilengkapi dengan dimensi ketuhanan yang transendental.

Realitas: Sebuah Kesepaduan

Dalam paradigma holistik, yang ada adalah kesatuan dua sisi kebulatan realitas. Secara ontologis kesatuan itu adalah kesatuan antara manusia dan alam lingkungannya. Dalam tradisi mistisisme Timur kesatuan ini disebut sebagai kesatuan mikrokosmos dan makrokosmos: alam kecil dan alam besar. Namun berbeda dengan tradisi Timur yang menekankan adanya perjenjangan sejajar antara dua kosmos itu, holisme hanya mengakui adalanya dualitas kesadaran/kenyataan pada kedua kosmos tersebut. Itulah sebabnya terjadi koreksi terhadap holisme yang mengabaikan realitas transendental. Koreksi itu adalah integralisme. Satu bentuk integralisme yang dikenal di dunia Barat adalah integralisme universal yang diajukan oleh Ken Wilber di tahun 2000. Integralisme universal ini melihat realitas sebagai suatu kesatuan dengan empat sisi yang dibentuk oleh salib sumbu interioritas-eksterioritas dan individualitas-kolektivitas. Keempat sisi itu disebutnya sebagai kuadran subyektif, kuadran obyektif, kuadran intersubyektif dan kuadran interobyektif. Realitas dalam pandangan ini adalah sebuah jenjang lingkaran-lingkaran sepusat yang pusatnya adalah titik potong antara kedua sumbu yang tegak lurus satu sama lainnya membentuk kuadran-kuadran tersebut.

Secara kebetulan Ken Wilber telah menggunakan istilah "integralisme" untuk menamakan pahamnya tentang realitas. Padahal lebih dari limabelas tahun sebelum Wilber merumuskan integralisme universalnya, di Indonesia istilah itu telah digunakan sebagai nama dari sebuah pandangan Islam yang melihat realitas sebagai kesepaduan dari dua buah perjenjangan yang disebut perjenjangan mendatar dan perjenjangan menegak.  Dalam pandangan ini dualitas mikrokosmos-makrokosmos tradisi mistik Timur dalah bagian dari hirarki lima kosmos yaitu mikrokosmos, mesokosmos, makrokosmos, suprakosmos dan metakosmos. Mikrokosmos itu adalah nama kontemporer bagi al-Nafs atau individu manusia. dan mesokosmos adalah nama lain dari al-Qawm atau kolektivitas manusia. Mikrokosmos dan mesokosmos maenyatu dalam peradaban manusia atau al-Madaniyah. Perdaban manusia itu adalah bagian dari lingkungan alam semesta yang disebut makrokosmos dan lingkungan superkosmos atau alam gaib. Makrokosmos dan superkosmos itu tak lain dari multikosmos atau al-'alamin. Di luar al-'alamin itu adalah Rabb yang mengaturnya. Rabb inilah yang disebut metakosmos dalam pandangan integralisme Islam.

Micro-
kosmos
(manusia)
Meso-
kosmos
(budaya)
Makro-
kosmos
(alam nyata)
Supra-
kosmos
(alam gaib)
Meta-
kosmos
(Tuhan)
Ruh

Quran
sumber
Dzat
Qalb
(Nurani)

Din
Prinsip-prinsip
alam
Prinsip-prinsip
Supernatural
 
Sifat-Sifat
‘Aql
(Kesadaran)
Tsaqafah
Hukum-hukum
alam
Hukum-hukum
Supernatural
Perintah-
Perintah
Nafs
(Perilaku)
Tamaddun
Fenomena alam
Fenomena Supernatural
Perbuatan
Jism
(Tubuh
Ummat &
madaniyah
Benda-benda alam
Benda-benda Supernatural
Ciptaan

Tegak lurus dengan perjenjangan mendatar lima kosmos itu terdapat perjenjangan lima menegak kategori integral yaitu materi, energi, informasi, nilai-nilai dan sumber. Kelima kategori integral itu tersirat dalam perjenjangan jism, nafs, 'aql, qalb dan ruh yang dijarkan dalam tasawwuf Islam. Ia juga tersersirat dalam perjenjangan sumber hukum 'urf, ijma', ijtihad, sunnah dan Al-qur'an dalam tradisi ilmu fiqh Islam. Ia pun tersirat dalam perjenjangan Khalqillah, Sunnatullah, 'Amrullah, Sifatullah dan Dzatullah dalam tradisi teologi Islam atau ilmu kalam. Secara diagram realitas integral itu dapat dilukiskan sebagai matriks terlukis di atas.
Satu hal yang dapat dibaca pada matriks ini adalah materialisme sekuler hanya mengakui submatriks 3x3 dibagian kiri bawah sebagai satu-satunya realitas. Sedangkan holisme panteistik hanya melihat submatriks 4x4 bagian kiri bawah sebagi realitas seutuhnya. Dari sini tampak bahwa baik materialisme ataupun holisme hanyalah merupakan pandangan parsial. Integralisme Islam adalah sebuah pandangan yang lebih menyeluruh menyempurnakan kedua pandangan tersebut.

Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa integralisme Islam melihat baris atas dari matriks itu merupakan realitas sumber yang bagi baris-baris realitas relatif dibawahnya. Hal ini berbeda seratusdelapanpuluh derajad dengan pandangan materialis yang menganggap baris terbawah sebagai realitas mutlak sedangakan baris-baris di atasnya sebagai realitas relatif. Dengan perkataan lain pandangan realitas integral Islam menjungkirbalikkan pandangan materialis sains sekuler. Inilah yang disebut sebagai revolusi integralisme Islam. Hal ini serupa dengan revolusi heliosentrisme Kopernikus yang menganggap matahari.sebagai pusat alam semesta membalikkan pandangan geosentrisme Ptolomeus yang menganggap bumi sebagai pusat jagatraya.

Yang terakhir perlu diperhatikan dalam pandangan integralisme Islam ini ada;ah kenyataan bahwa peradaban manusia itu berada di antara manusia dan alam lingkungannya, sehingga sudah sewajarnya peradaban manusia itu serasi, dengan bukan mengeksploitasi, alam semesta lingkungannya. Pandangan penguasaan alam semesta itulah yang mendorong pada pengembangan teknologi yang mencemarkan alam lingkungan sehingga terjadi pemusnahan spesies lain sperti yang kita alami sekarang. Itulah sebabnya kita harus mengganti paradigma peradaban manusia modern ini dengan paradigma integralisme Islam.

Ajaran Islam : Suatu Integralitas,

Ajaran Islam sebagai Din mempunyai tiga komponen integral yaitu Aqidah, Syari'ah dan Thariqah. Aqidah Islam itu tersusun dalam Arkan Al-Iman atau rukun Islam. Sedangkan Syari'ah Islam dibingkai oleh Arkan al-Islam dan Thariqah Islam iitu berinyikan Ihsan. Yang menarik adalah kenyataan bahwa matriks integralitas itu mencermikan ketiga komponen Din Islam itu  secara struktural.

Misalnya, Arkan Al-Iman meliputi
1.      Iman kepada Allah   yang disebut sebagai Metakosmos Pencipta dab Maha Sumber segala hal
2.      Iman kepada malaikat  yang menjalankan pengaturan alam semesta ayau Makrokosmos
3.      Iman kepada kitab-kitabNya  yang merupakan landasan bagi peradaban atau Mesokosmos
4.      Iman kepada rasul-rasulNya  yang merupakan individu atau Mikrokosmos
5.      Iman kepada Qiyamat/’Akhirat sebagai kehancuran makrokosmos memasuki Suprakosmos
6.      Iman kepada  Qadar dan Qadha’ sebagai ketentuan Integrasi Kosmik

Sehingga dapatlah kita simpulkan bahwa arkan al-Islam menyiratkan pengakuan akan Kesepaduan Realitas sepwerti yang tertera dalam matriks integralitas.

Di samping itu kita dapat melihat arkan al-Islam sebagai kerangka pentahapan abadi pembangunan peradaban atau Tazkiyah al-Madaniyati. Arkan Al-Islam itu meliputi

1.      Syahadatain sebagai landasan bagi pembinaan individu atau Tazkiyah al-Nafsi
2.      Shalat sebagai sarana pembinaan kelompok atau Tazkiyah al-Jama'ati'
3.      Shaum sebagai sarana pembinaan Masyarakat yang adil atau Tazkiyah al-Ijtima'i
4.      Zakat sebagai landasan pembangunan Negara bangsa yang sejahtera atau Tazkiyah al-Ummati
5.      Hajji  sebagai sarana pembangunan Peradaban antar bangsa yang damai atau Tazkiyah al-Madaniyati

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa rukun Islam di samping merupkan sarana penghubung kita dengan Allah atau 'ubudiyah, dia juga merupkan sarana pembangunan Peradaban melalui mu’amalah.

Jika rukun Islam dapat dilihat sebagai kerangka pembangunan peradaban berdasarkan rukun Islam, maka Ihsan dapat dilihat sebagai kerangka pembangunan pribadi yang mendekatkan diri pada Sang Peciotanya melalui ibadah dimana diharapkan 

1.      Kita beribadat seolah-olah melihat Tuhan, atau
2.      Kita beribadat karena dilihat Tuhan

beribadah seolah melihat Tuhan adalah simbol dari beribadah karena Cinta dan beribadah karena dilihat Tuhan adalah simbol dari beribadah karena takut pada Allah swt. Ihsan adalah esensi Thariqah untuk mendekatkan diri pada Allah dengan mentransformasi rasa takut menjadi rasa cinta secara bertahap.

Aqidah adalah landasan bagi pasangan proses Syari'ah sebagai transformasi religio-kultural peradaban dan Thariqah transformasi psiko-spiritual individu

Tauhid Seutuhnya: Landasan Peradaban

Landasan Din al-Islam adalah Tauhid Diniyah. Sebagai landasan peradaban Tauhid adalah Tauhid Madaniyah. Kedua Tauhid itu terintegrasi dengan Tauhid Uluhiah sebagai landasan terdasar dari keseluruhan Tauhid yang juga meliputi Tauhid Rububiyah sebagai dasalr semua ilmu dan Tauhid Mu’amalah dasar semua amal.


Kelima aspek Tauhid itu berkaitan dengan kelima sifat Tuhan yang tercantum dalam tiga ayat pertama dari surat pertama Al-Quran Al-Karim.: Allah, Al Rabb, Al-Rahman, Al-Rahim dan Al-Malik. Keterkaitannya dadalah sebagai berikut

1.      ALLAH ==> Tauhid Uluhiyah
2.      Al-RABB ==> Tauhid Rububiyah
3.      AL-RAHMAN ==> Tauhid Mu’amalah
4.      AL-RAHIM ==> Tauhid Madaniyah
5.      AL-MALIK ==> Tauhid Diniyah

Disampaikan di  Subang pada 25 Desember 2008