Saya, Logika dan Internet
Armahedi Mahzar (c) 2011Saya pensiun pada awal era internet Indonesia di tahun 1999. Apa yang saya cari di internet adalah informasi tentang teori prelepton hasil pemikiran saya tentang partikel fundamental lebih kecil dari quark dan lepton. Ternyata ada orang lain yang berpikir mirip dengan itu. Dalam teori saya itu quark dan lepton ada hubungannya dengan bilangan kuaternion yang mempunyai 3 bilangan imajiner murni Namun di Internet saya menemukan sebuah website milik Tony Smith
Di website itu saya menemukan adanya bilangan sedenion dengan 15 bilangan imajiner yang membawa saya ke egroup hypernumbers@yahoo.com milik Kevin Carmody
Dari situs ini saya masuk ke egroup lawsofform@yahoogroups.com milik Richard Shoup yang secara khusus membahas temuan George Spencer-Brown
Pada suatu saat, ada seorang memasang link ke file buku itu dalam bentuk format pdf. Tentu saja posting itu segera didelete oleh moderator egroup, karena melanggar hukum. Tapi alhamdulillah, saya sempat mengunduhnya sehingga bisa membacanya lebih cermat walaupun masih belum mengerti juga. Dalam apendiks buku ini saya membaca bahwa Spencer-Brown berhasil membuktikan keabsahan 24 silogisme Aristoteles
Dari egroup ini saya sampai ke website Louis Kauffman
Oleh Kauffman tanda separuh kotak ini diganti dengan sebuah KOTAK utuh. Setelah aljabar Brown ditransformasi Kauffman menjadi aljabar kotak, barulah segalanya menjadi jelas. Yang menarik, Kauffman menunjukkan bahwa aljabar kotak itu sudah terlebih dahulu ditemukan oleh Charles Sanders Peirce
Dengan tafsir ini rumus-rumus Brown dapat dibaca secara baru yaitu rumus logika dualnya. karena itu KOTAK KOTAK = KOTAK artinya SALAH DAN SALAH = SALAH dan KOTAK dalam KOTAK = KOSONG artinya TIDAK SALAH = BENAR.
Satu lagi hebatnya Kauffman. Kalau Spencer-Brown mereduksi aljabar logika Boole
Dengan demikian seluruh aljabar logika Boole dapat dirumuskan menjadi sebuah aljabar kotak dengan aksioma tunggal. Yang lebih menarik ialah kenyataan bahwa aksioma Huntington itu tak lain tak bukan dari pada perumusan aljabarik prinsip kuno REDUCTIO AD ABSURDUM, yaitu pembuktian kebenaran suatu pernyataan melalui pembuktian bahwa penyangkalan pernyataan itu akan menimbulkan kontradiksi.
Mahasiswi Peirce, Christine Ladd
Alhamdulillah, akhirnya, setelah lama kembali ke tanah air, saya bisa membuktikan sisanya, yaitu ke 9 syllogisme, dari dua buah antilogisme baru. Jadi saya akhirnya bisa membuktikan ke 24 syllogisme absah itu dari 4 antilogisme. Belakangan saya bisa membuktikan bahwa keempat antilogisme itu ekivalen satu sama lainnya. Ini berarti Christine Ladd memang benar, tapi hanya sebagian. Semua syllogisme pada dasarnya ekivalen satu sama lainnya.
Kenyataan ini saya sebut sebagai kesatuan silogisme. Saya mencoba kesatuan silogisme ini tanpa menggunakan konsep antilogisme. Saya membuktikannya dengan menggunakan aljabar kotak dan memaparkannya di blog dan di Facebook. Tapi sayangnya hanya sedikit sekali orang yang bisa memahaminya. Bagaimana pun, saya akan mencoba membuktikannya di internet dengan penemuan saya yang mutakhir: aljabar barang. aljabar kartu adalah contohnya.
No comments :
Post a Comment