SEJARAH RINGKAS KERAJAAN PAGARUYUANG DARUL QORROR
- LATAR BELAKANG
1) Kerajaan Pasumayam Koto Batu yang berpusat di Pariangan di kaki gunung Merapi, berusia kurang lebih 3 abad sebelum Masehi sampai kepertengahan abad ke2 Masehi. Raja yang terkenalnya adalah Sri Maharaja Diraja yang menurut Tambo Alam Minangkabau adalah salah seorang anak dari Sultan Iskandar Zulkarnain yang berasal dari Iskandariyah Mesir. Pada masa pemerintahan Raja Sri Maharaja Diraja inilah dibentuk koto-koto dan nagari-nagari dan disetiap koto dan nagari diangkat datuk-datuk sebagai pemimpin adat dan sekaligus sebagai wakil mutlak dari Daulat Yang Dipertuan Sri Maharaja Diraja di Pariangan. Penyempurnaan susunan adat dan pemerintahan dilakukan oleh anaknya Datuk Ketumanggungan dan saudara tirinya Datuk Perpatih Nan Sebatang dan mamak kandungnya Datuk Suri Dirajo.
2) Kerajaan Lagundi Nan Baselo yang berpusat di Pariangan Padang Panjang, berusia dari pertengahan abad ke2 Masehi sampai pertengahan abad ke5 Masehi.
3) Setelah Kerajaan Lagundi Nan Baselo runtuh, maka munculah Kerajaan Bunga Setangkai yang berpusat di Sungai Tarab yang usianya dari pertengahan abad ke 5 Masehi sampai pertengahan abad ke 14 Masehi. Dipimpin oleh rajanya yang bergelar Datuk Ketumanggungan.
4) Bersamaan dengan Kerajaan Bunga Setangkai berdiri pula Kerajaan Dusun Tuo yang berpusat di Lima Kaum, yang dipimpin oleh rajanya yang bergelar Datuk Perpatih Nan Sebatang. Kerajaan ini tidak berusia panjang hanya sampai akhir abad ke 5 dan kemudian bersatu dengan Kerajaan Bunga Setangkai. Rajanya kemudian diberi kebesaran Gajah Gadang Patah Gadiang.
5) Bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Bunga Setangkai, disepanjang Batang Hari didirikan pula Kerajaan Dharmasraya yang raja-rajanya pun berasal dari Pariangan Padang Panjang. Salah seorang Rajanya yang terkenal adalah Tri Buwana Raja Mauliwarmadewa berkawin dengan Puti Lenggogeni dari Kerajaan Bunga Setangkai Sungai Tarab dan melahirkan 3 orang anak iaitu:
- Puti Parameswari atau lebih dikenal dengan nama Puti Dara Jingga, ibunda dari Raja Adityawar man,
- Puti Indraswari atau lebih dikenali dengan Puti Dara Petak, ibunda dari Prabu Jayanegara, dan
- Raja Parameswara yang dikenal juga dengan nama Akarendrawarman yang dalam tambo lebihdikenal dengan Tuanku Raja Muda.
Setibanya di Kerajaan Bunga Setangkai, permintaan Adityawarman untuk menjadi Raja diKerajaan Bunga Setangkai pada awalnya mendapat penolakan dari mamaknya dan pembesar-pembesar Kerajaan Bunga Setangkai. DEngan sedikit menggunakan kekuatan yang dibawanya dari Majapahit akhirnya Raja Adityawarman diterima sebagai Raja dari Kerajaan Bunga Setangkai. Mamaknya yang merupakan bekas Raja Kerajaan Bunga Setangkai diangkat sebagai Perdana Menteri dengan sebutan Tuanku Panitahan Sungai Tarab dengan gelar Datuk Bandaro Putiah. Tidak berapa lama sesudah itu, pada tahun 1347 Masehi, Raja Adityawarman memindahkan pusat Kerajaan dari Sungai Tarab ke nagari Ulak Tanjuang Bungo di kaki bukit Batu Patah yang kemudian dikenal dengan nama Pagaruyung.
Suku bangsa Minangkabau berasal dari berbagai etnis antara lain, orang Melayu dari Hindia Belakang, orang Melayu dari pergunungan Himalaya, orang Monggol tua (Proto Malay), orang Monggol baru ( Neo Malay), orang Tamil dari India, orang Gujarat dari India, orang Parsi, orang Arab, orang Negro, orang Yahudi, bahkan ada juga yang dari keturunan Eropah. Mereka datang keMinangkabau menetap dalam komuniti-komuniti baru yang menerima secara penuh adat dan budaya Minangkabau dan tunduk kepada pemerintahan Raja-Rajanya. Komuniti dari berbagai etnis yang menerima dan menerapkan adat Minangkabau inilah yang disebut sebagai orang Minangkabau.
- SILSILAH RAJA-RAJA PAGARUYUANG
2) Raja Ananggawarman
3) Raja Vijayawarman
4) Daulat Yang DiPertuan Sultan Bakilap Alam Sultan Alif 1 Yamtuan Raja Bagewang
5) Daulat Yang DiPertuan Sultan Siput Aladin
6) Daulat Yang DiPertuan Sultan Ahmad Syah Yamtuan Raja Barandangan
7) Daulat Yang DiPertuan Sultan Alif ll Yamtuan Khalif
8) Daulat Yang DiPertuan Sultan Bagagar Alamsyah Yamtuan Raja Lembang Alam.
9) Daulat Yang DiPertuan Sultan Alam Muningsyah l Yamtuan Raja Bawang.
10) Daulat Yang DiPertuan Malenggang Alam Yamtuan Rajo Naro.
11) Daulat Yang DiPertuan Sultan Alam Muningsyah ll Yang DiPertuan Sultan Abdul Fatah Yamtuan Sultan Abdul Jalil l.
12) Daulat Yang DiPertuan Sultan Tangkal Alam Bagagarsyah Yamtuan Hitam.
13) Daulat Yang DiPertuan Sultan Abdul Jalil ll Yang DiPertuan Garang Yang DiPertuan Sultan Abdul Jalil.
14) Daulat Yang DiPertuan Puti Reno Sumpu Yang DiPertuan Berbulu Lidah.
- MASA KEJAYAAN KERAJAAN PAGARUYUANG
a) Bertumbuh pesatnya usaha pertanian rakyat dalam bentuk pertanian padi, merica, kopi, kayu manis.
b) Pesatnya pendulangan dan perdagangan emas diseluruh wilayah Kerajaan Pagaruyung,
c) Dikirimkannya ulama-ulama besar untuk mengislamkan kerajaan-kerajaan di Nusantara bahkan sampai ke Filipina (kesultanan Manila, Sulu, Mindanao, dan Palalawan), kesemenanjung melayu dan Champa.
d) Terbinanya dengan baik hubungan Kerajaan Pagaruyung sebagai pusat alam Minangkabau dengan kerajaan-kerajaan bawahannya yang disebut dengan Sapiah Balahan Kuduang Karatan, Kapak Radai, Timbang Pacahan yang merupakan bagian dari Kerajaan Pagaruyung. Bentuk hubungan yang dipakai, campuran antara hubungan pemerintah pusat dengan negara bagian dan antara pemerintah pusat dengan kerajaan persemakmuran (commonwealth) Kerajaan-kerajaan Sapiah Balahan itu adalah:
1) Kerajaan Padang Nunang Rao di Pasaman,
2) Kerajaan Parit Batu di Pasaman Barat,
3) Kerajaan Kinali di Pasaman Barat,
4) Kerajaan Talu di Pasaman Barat,
5) Kerajaan Kumpulan di Pasaman Timur,
6) Kerajaan Mandailing di Penyabungan,
7) Kerajaan Kota Pinang di Labuhan Batu,
8) Kerajaan Panai di Padang Lawas,
9) Kerajaan Asahan di Asahan,
10) Kerajaan Kuala Pilah di Labuan Batu,
11) Kerajaan Perbaungan di Serdang,
12) Kerajaan Barus di Barus,
13) Kerajaan Seribu Dolok di Tapanuli,
14) Kerajaan Tiku di Tiku,
15) Kerajaan Pariaman di Padusunan,
16) Kerajaan Sunua di Kurai Taji,
17) Kerajaan Koto Tinggi Pakandangan di Koto Tinggi,
18) Kerajaan Pauah dan Padang,
19) Kerajaan Ampek Angkek Canduang terdiri dari:
a) Datuk Bandaro Panjang, Raja di Biaro Balai Gurah melimpah ke Tanjuang Alam, Batu Taba, Ampang Gadang dan Pasia.
b) Datuk Mangiang di Panampuang, Raja Panampuang Canduang dan Lambah melimpah ke Tilatang Kamang.
20) Kerajaan Sungai Pua dan Banuhampu dipimpin oleh Datuk Tumanggung Kampuang Basa,
21) Kerajaan Ampek Koto dipimpin Tuanku Inyiak nan Bagombak di Koto Gadang,
22) Kerajaan Rajo yang Balimo di luak Limo Puluah Koto, terdiri dari :
- Rajo Luak Limo Puluah di Kampuang Dalam Aia Tabik Payakumbuh.
- Rajo di Ulu di Situjuah Banda Gadang.
- Rajo di Lareh di Sitanang Muaro Lakin.
- Rajo di Sandi di Koto nan Gadang Payakumbuh.
- Rajo di Ranah di Guguak Talago Gantiang
- Datuk Majo Indo Niniak nan Barampek di Andiang Limbanang,
- Datuk Suri Dirajo Niniak nan Barampek di Mungka,
- Datuk Bandaro Sati Niniak nan Barampek di Mahek,
- Datuk Rajo Di Balai Niniak nan Barampek di Muara Takus,
- Datuk Sibijayo Kambuik Baniah Tampang Pusako di Pangkalan.
23) Kerajaan Dalu-Dalu di Tambusai,
24) Kerajaan Rambah di Pasir Pangarayan.
25) Kerajaan Patapahan.
26) Kerajaan Siak Sri Indrapura.
27) Kerajaan Gunung Sahilan di Riau.
28) Kerajaan Palalawan.
29) Kerajaan Singingi di Muara Lembu.
30) Kerajaan Kuantan Rantau nan Kurang Aso Duo Puluah.
31) Kerajaan Baserah.
32) Kerajaan Cerenti.
33) Kesultanan Indragiri.
34) Kesultanan Muda Lingga.
35) Kesultanan Muda Pulau Penyegat.
36) Kerajaan Keritang di perbatasan Riau dan Jambi.
37) Kerajaan Lubuk Kepayang di Jambi.
38) Kerajaan Teratak Air Hitam di Jambi.
39) Kerajaan Tanah Pilih di Talanaipura Jambi.
40) Kerajaan Tanah Basam Basemah.
41) Kerajaan Limun Batang Asai Jambi.
42) Kerajaan Tamiai di Kerinci.
43) Kerajaan Tanah Sikudung di Kerinci.
44) Kerajaan Kuto Basa Abai Siat Dharmasraya.
45) Kerajaan Siguntur di Dharmasraya.
46) Kerajaan Sitiung di Dharmasraya.
47) Kerajaan Padang Laweh di Dharmasraya.
48) Kerajaan Pulau Punjuang di Dharmasraya.
49) Kerajaan Jambu Limpo Lubuak Tarok di Sijunjung.
50) Kerajaan Pulau Kasiak di Alahan Panjang.
51) Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu.
52) Kerajaan Rantau Duo Baleh Koto.
53) Kerajaan Lubuak Malako.
54) Kerajaan Sangir Balai Janggo di Sungai Kunyit.
55) Kesultanan Indropuro dengan bawahannya raja-raja Bandar Sepuluh.
56) Kerajaan Muko-Muko.
57) Kerajaan Sebelat.
58) Kerajaan Ketaun.
59) Kerajaan Sungai Limau di Bengkulu.
60) Kerajaan Rindu Hati Kepayang di Bengkulu.
61) Kerajaan Ranah Sikalawi Sungai Ngiang di Rajang Lebong.
62) Kerajaan Sekala Brak di Lampung.
63) Kerajaan Negeri Sembilan di Tanah Melayu.
64) Kesultanan Mempawa Kalimantan Barat.
65) Kesultanan Kota Waringin Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah.
66) Kesultanan Manggarai di Flores.
Bahkan Kerajaan Pagaruyung juga mempunyai hubungan sejarah dan kekerabatan dengan Kesultanan Gowa Tallo, Kesultanan Bima, Kesultanan Dompu, Kesultanan Sumbawa dan Kesultanan Ternate. (marisma.multiply.com/journal/item/48)
Seluruh Kerajaan-Kerajaan Sapiah Balahan, Kuduang Karatan, Kapak Radai, Timbang Pacahan Kerajaan Pagaruyung Darul Qorror tersebut, disusun tata pemerintahannya sebagai berikut :
- Sebagai pucuk tertinggi dari Kerajaan Pagaruyung adalah Daulat Yang DiPertuan Raja Alam Pagaruyung Darul Qorror dengan gelar Sultan Maharaja Sakti, bertahta dan bersemayam di Istano Silinduang Bulan Pagaruyung Darul Qorror, beliau di bantu oleh dua orang tangan kanannya iaitu:
- Yang DiPertuan Raja Adat bertahta dan bersemayam di Buo, mengurus masalah-masalah adat.
- Yang DiPertuan Raja Ibadat Sumpur Kudus, bertahta dan bersemayam di Sumpur Kudus, khusus mengurus masalah-masalah ibadat (agama).
- Bilamana masalah-masalah adat dan agama tidak dapat di selesaikan oleh Raja Adat dan Raja Ibadat, maka keputusan terakhir (biang cabiak gantiang putuih) tetap berada di tangan Daulat Yang DiPertuan Raja Alam Pagaruyung.
- Daulat Yang DiPertuan Raja Alam Pagaruyung mempunyai tiga orang penasihat yang disebut dengan " Niniak Nan Batigo " iaitu:
- Datuk Bandaro Putiah Sungai Tarab, Pucuak Bulek Urek Tunggang kelarasan Koto Piliang.
- Datuk Bandaro Kuniang di Lima Kaum, Pucuak Bulek Urek Tunggang kelarasan Bodi Caniago.
- Datuk Suri Dirajo di Pariangan, Pucuak Bulek Urek Tunggang kelarasan Lareh nan Panjang ( Lareh nan Bunta )
- Dalam melaksanakan kekuasaan dan kedaulatannya Daulat Yang DiPertuan Raja Alam Pagaruyung mempunyai kabinet yang terdiri dari:
- Basa Ampek Balai terdiri dari:
- a) Tuan Panitahan di Sungai Tarab dijabat oleh Datuk Bandaro Putiah, beliau berfungsi sebagai Perdana Menteri atau disebut juga Pamuncak Koto Piliang.
- b) Tuan Indomo Saruaso berfungsi sebagai Menteri utama di bidang politik, pemerintahan dan adat. Disebut juga sebagai Payung Panji Koto Piliang.
- c) Tuan Makhudum Syah di Sumanik, berfungsi sebagai Menteri utama dibidang perekonomian, kewangan serta hubungan luar negeri, beliau juga disebut sebagai Aluang Bunian Koto Piliang.
- d) Tuan Kadhi Padang Gantiang, berfungsi sebagai
Menteri utama dalam bidang pendidikan dan agama, beliau juga disebut
sebagai Suluah Bendang Koto Piliang.
- Tujuh Menteri kembar yang disebut dengan sebutan Langgam Nan Tujuah, terdiri dari:
- Tampuak Tangkai Koto Piliang, berkedudukan di Pariangan dan Padang Panjang, mempunyai tugas khusus dibidang adat dan kebudayaan.
- Pasak Kungkuang Koto Piliang berkedudukan di Sungai Jambu dan Labuatan, mempunyai tugas khusus dibidang keamanan.
- Perdamaian Koto Piliang berkedudukan di Simawang dan Bukit Kanduang, mempunyai tugas khusus dibidang pengadilan.
- Cemeti Koto Piliang berkedudukan di Sulik Aia dan Tanjung Balik mempunyai tugas khusus dibidang kejaksaan dan mengurus orang-orang hukuman.
- Camin Taruih Koto Piliang berkedudukan di Singkarak dan Saniang Baka, mempunyai tugas khusus di bidang penyiasatan ( inteligen dan penelitian )
- Harimau Campo Koto Piliang, berkedudukan di Batipuah dan Sepuluh Koto, mempunyai tugas khusus sebagai panglima hulubalang di utara dan barat Minangkabau.
- Gajah Tongga Koto Piliang, berkedudukan di Silungkang dan Padang
Sibusuak, mempunyai tugas sebagai panglima hulubalang untuk sektor
selatan dan timur.
- Khusus di daerah kelarasan Bodi Caniago dan kelarasan Lareh nan Panjang diberikan pula semacam otonomi khusus, seperti Datuk Bandaro Kuniang Pucuak Bulek Urek Tunggang kelarasan Bodi Caniago yang disebut juga Gajah Gadang Patah Gadiang, memimpin wilayah yang disebut V Kaum Xll Koto - Batanjuang nan Ampek :
- Tanjuang Bingkuang Limo Kaum.
- Tanjuang Alam Tabek Patah.
- Tanjuang Sungayang.
- Tanjuang Barulak.
- Balubuak nan Tigo:
- Lubuak Sikarah Solok Silayo.
- Lubuak Sipunai Tanjung Ampalu.
- Lubuak Simawang Talawi.
Khusus dilingkungan Istana Pagaruyung Darul Qorror, Daulat Yang DiPertuan Raja Alam Pagaruyung mempunyai pembantu-pembantu khusus yang disebut dengan Datuk yang Batujuah di Pagaruyung iaitu:
- Datuk Simarajo urusan rumah tangga istana.
- Datuk Bijayo urusan kewangan istana.
- Datuk Puti Janik urusan protokol istana.
- Datuk Rajo Lelo urusan keamanan istana.
- Datuk Rajo Malano urusan agama istana.
- Datuk Rajo Panghulu urusan adat istiadat istana.
- Datuk Rajo Aceh juru bicara istana.
(http://marisma.multiply.com/journal/item/51)
- MASA KELAM
Secara resmi Kerajaan Pagaruyung mengalami kehancuran pada tahun 1833 pada saat ditangkapnya Daulat Yang DiPertuan Pagaruyung Sultan Alam Bagagarsyah yang dinyatakan sebagai penjahat perang oleh pemerintah kolonialis Belanda dan dibuang ke Betawi ( Batavia sekarang ini Jakarta ) Sepeninggalan Sultan Alam Bagagarsyah , perjuangan melawan Belanda dilanjutkan oleh adik sepupunya, sekali gus adik iparnya Sultan Abdul Jalil Yang DiPertuan Sembahyang yang memegang jabatan Daulat Yang DiPertuan Alam Pagaruyung , Raja Adat Buo dan Raja Ibadat Sumpur Kudus sekaligus.
Sultan Abdul Jalil Yang DiPertuan Sembahyang pernah diajak berunding dan dipujuk oleh Belanda dan akan diakui sebagai Daulat Yang DiPertuan Raja Pagaruyung dan akan diberikan elaun yang besar iaitu empat ribu sampai lima ribu Gulden sebulan dan akan dibangunkan istana yang megah di kota Padang ( tidak di Pagaruyung ) Semua itu ditolaknya dan terus memimpin perlawanan secara bergerila (gerakan bawah tanah) dengan pangkalannya di Buo kemudian pindah ke Sumpur Kudus, pindah ke Ampalu, pindah lagi ke Pangkalan Koto Baru, pindah ke Tanjung Gadang, kemudian pindah ke Muara Lembu Singigi dan akhirnya mangkat di Muara Lembu Singigi pada tahun 1899.
Sultan Abdul Jalil Yang DiPertuan Sembahyang digantikan oleh anak perempuannya dari isterinya Puti Reno Sori Yang DiPertuan Gadih Puti Reno Aluih. Anak tersebut bernama Yang DiPertuan Gadih Puti Reno Sumpu.
Yang DiPertuan Gadih Puti Reno Sumpu inilah yang oleh pemerintah Hindia Belanda dijemput dari Muara Lembu Singigi dan didudukkan kembali di Pagaruyung sebagai Daulat Yang DiPertuan dibidang adat saja dan dibuatkan istana baru di tapak Istana Silinduang Bulan yang dibakar Paderi pada tahun 1808. Tidak mempunyai kekuasaan dan kedaulatan dalam pemerintahan.
Keturunan Yang DiPertuan Gadih Puti Reno Sumpu inilah sekarang merupakan pewaris-pewaris Daulat Yang DiPertuan Raja Alam Pagaruyung. ( Sutan Muhammad Taufiq Thaib SH Tuanku Mudo Mahkota Alam dan Sutan Ahmad Riyadh )
( Sumber dari YM Puti Reno Raudhah - Tuan Gadih Pagaruyung ).
(http://marisma.multiply.com/journal/item/52)
Hebat hebat. sebuah karya sejarah yang sangat hebat,
ReplyDeleteTerima kasih
ReplyDeleteBoleh juga..trima kasih
ReplyDeleteOk juga
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete