Saturday, January 17, 2015

Al-Jazari: bapak robotika dunia

Al-Jazari:
Bapak Robotika Dunia

Armahedi Mahzar (c) 2010


Ketika saya memasuki gerbang masuk Pameran 1001 Inventions, 30 Juni 2010 yang lalu, di London Science Museum saya terbelalak karena langung berhadapan dengan sebuah patung gajah yang ditunggangi seorang raja Arab. Tak lama baru saya tahu bahwa gajah itu adalah sebuah jam air raksasa ciptaan seorang insinyur muslim aman dahulu yang luar biasa: Al Jazari. Ternyata jam gajah adalah sebuah duplikat dari patung yang ada di Ibnu Batuta Mall di Dubai yang gambarnya berikut ini
Di pameran itu dijelaskan mengenai mekanisme sibernetik yang menggerakkan jam itu. Patung ini dibuat berdasarkan gambar berikut ini

Di bawah patung itu ada film video yang menampilkan sosok al-Jazari yang menyuruh kita menekan tombol yang ada di depan telepon yang diletakkan di depan layar video setinggi manusia itu. Lalu saya tekan tombol itu dan video pun menampilkan tokoh al-Jazari menjelaskan karya-karyanya. Dan kalau telepon diangkat, maka kedengaranlah suara al_Jazari yang menerangkan tersebut.

Belakangan, dari Internet saya mengetahui bahwa nama lengkap al-Jazari adalah Badi Al Zaman Abul I Ezz Ibn Ismail Ibn Al Razzaz Al Jaziri أَبُو اَلْعِزِ بْنُ إسْماعِيلِ بْنُ الرِّزاز الجزري (1136-1206). Beliau lahir di Al Jazira yang berada di Iraq sekarang antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Selama hidupnya, Al Jaziri mengabdikan sebagian dari karir profesionalnya jauh dari tanah kelahirannya mengabdi di istana Urtuq milik Nur al-Din Muhammad ibn Arslan (570-581/ 1174-1185), Qutb al-Din Sukman ibn Muhammad (681-697/ 1185-1200) dan Nasir al-Din Mahmud ibn Muhammad (597-619/ 1200-1222.). di Mesopotamia Utara, yaitu Turki di zaman sekarang. Di sana dia adalah seorang spesialis rekayasa mesin dan menjadi pemimpin para insinyur (rais am'al) istana.

Syukurlah, ada beberapa naskah kuno yang bererita tentang karya-karyanya secara terperinci. Salah satu buku itu adalah karya besarnya sendiri الجامع بين العلم و العمل النافع في صناعة الحيل “Al Jami' Bain Al 'Ilm Wal 'Amal Al Nafi Fi Sina'at Al Hiyal” atau “Kitab Ilmu tentang Msein-mesin Pintar." Buku ini menguraikan sekitar limapuluh pesawat (ashkal), yang dikelompokkan menjadi enam kategori (anwaʿ, singular nawʿ ), yaitu: 1) sepuluh jam air dan lilin; 2), sepuluh wadah dan patung otomata untuk jamuan minum; 3), sepuluh mesin untuk mengumpukan darah (faṣd ) dan wudu' 4), sepuluh pancuran air yang berubah-ubah bentuk dan mesin peniup seruling; 5),lima mesin pengangkat air; 6), lima maam mesin lain-lain.

Setiap alat diuraikan dalam bahasa Arab yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Untuk alat yang kompleks al-Jazari mencantumkan gambar komponennya sehingga mekanisme bisa dimengerti. Keseluruhannya ada 174 buah gambar. Klasifikasi ni kemudian digunakan oleh para insinyur Eropa di masa Renaissance. Bahkan karyanya tentang pompa hisap air menjadi model bagi para insinyur Eropa tersebut.

Prof. Lynn White Jr. mengamati bahwa roda gigi betahap pertma kali muncul di kitab al-Jazari. Sementara di Eropa sistem itu baru muncul belakangan pada jam astronomis Giovanni de Dondi' pada tahun 1364.



Mesin lain yang terkenal adalah robot-robot pemain musik di atas danau mnghibur tamu-tamu pada perjamuan minum di istana. Professor Ilmu Komputer Noel Sharkey dari Universitas Sheffield di Amerika Serikat setelah membangun replikanya berhasil memprogramnya untuk bermain musik. Dia berargumen bahwa kemungkinan besar otomaton-otomaton ini adalah otomata terprogram pertama di dunia. Sebelumnya otomata terprogram pertama adalah mesin yang diiptakan oleh Leonardo Da Vinci pada tahun 1478.


Al-Jazari juga membangun jam air astronomis monumental yang menampilkan grakan model-model Matahari bulan dan bintang-bintang, seperti pada gambar


Begitulah sekelumit tentang Al-Jazari. Namun yang berkesan pada diri saya dalam pameran itu adalah film yang diputar gratis di sana mengenai sekelompok anak SD yang merasa kesal karena ditugaskan menari sumbangan-sumbangan ilmu teknologi pada masa Kegelapan menjadi terkejut ketika bertemu tokoh holografis, diperankan oleh Ben Kingsley, yang kemudian menerangkan bahwa dark age itu adalah golden age di dunia muslim. 

No comments:

Post a Comment